HEADLINE

Puisi Puisi Pahlipi Putra


PUISI PUISI PAHLIPI PUTRA

Dari redaksi:
Sialahkan kirim karya puisi anda ke alamat e-mail riduanhamsyah@gmail.com atau inbox akun fb Riduan Hamsyah. Sertakan biodata. Nama asli penulis. Dan kosakata serta tanda baca yang baik dan benar, bila tidak mengikuti ketentuan ini maka karya tidak akan kami publikasikan..



SAJAK REMBULAN

Terasa merangkai sajak diatas rembulan, 
agar membunuh malam buta
padahal aku hanya setitik debu berterbang
dibawah nama - nama menuju bulan

Hanya sedikit tahu tentang kekata
sebagai petuah karang kerontang
dan melukis syair menjadi dua rupa.

Liwa, 30 April 2016



RIMBA

Gumpalan hitam,
Asap menebal di langit renum
Bawa surat merah dari andalas
Kepada bintang yang berkilap dan begugus

"Rimba ini sunyi, 
Angin tak lagi membelai lembut di dahi
Kemericau burung sayup dan menjauh
Anggrek bingkai bunga sumatera lesu dan lunglai".

Tetapi anak pelangi masih dilingkari
Gendang riuh perut bernyanyi
Lalu sembunyi dari api yang mungkin menyakiti.

Kembali untuk kesekian kali,
Ketika jalang menatap rasi bintang
Berhitung, 
Tanda angin telah berganti

Gemerepak telapak kaki kembali sekali lagi
Perimba ulung mulai berdentam mendengung bersautan
Menambah kembang tidur siang
Di gubuk tua, tiang penuh lubang kumbang.

Wahai piramida gemintang berkelip bergugusan !
Lembayung langit ibu kota
Basuhlah hitam dilangit renum, sebab hitam bukan warna pelagi
Tidak pula warna abadi
Sambutlah, atau kenanglah sebagai rimba sunyi.

Liwa 16 April 2016



MENGEMAS RINDU

Mengemasi rindu dari angin malam
"Ketika angin membelai tubuh tertengadah,
Desir menggelitik,
Gigitan bibir tanda greget seirama mata terbelalak".

Angin malam pun berlalu
Tetapi kekunang tak cukup mampu menerangi malam,
Bulan sembuyi

Aku tahu rindu ini membunuh karakter diri,
Atau mati dalam lingkaran terkunci.
Ya, kurasa bahwa aku harus mengemasi rindu yang menjadikan kabut
atau membasuh aroma parfum yang melekat didada.

Kembali pada diri yang sejati
dan berguru pada fajar yang menua,
Meniti jalan menuju senja
selamat tinggal angin malam dalam kenang

TENTANG PENULIS: Pahlipi Putra, tinggal di Simpang Serdang, Liwa Lampung Barat. Penyair ini bergiat di Komsas Simalaba. Sejumlah puisinya telah dipublikasikan di media online..

Tidak ada komentar