HEADLINE

Kumpulan Puisi Karya Anak Lampung Barat (Februari 2016)

Ilustrasi 
KUMPULAN PUISI ANAK LAMBAR
RILIS FEBRUARI 2016

PERCAYA
Karya Sufyan Zulkipli

Teringat saat kau mengusik langkahku, membelokan arahku
ke taman ceria.
Bagai cahaya yang selalu menerangi kisah
tolong jangan pergi, jangan biarkan sendiri ini membeku
di ruang waktu.
Ketika larva panas nyaris tenggelamkan cinta, kembalilah sebagai bidadari
berjalan di atas pelangi

Way Tenong, 20 Pebruari 2016

(Sufyan Zulkipli lahir 23 Juni 1998. Saat ini masih berstatus sebagai pelajar di SMAN 02 Way Tenong. Pemuda yang tinggal di Padang Tambak ini masih dalam tahap belajar mendalami Sastra serta bergiat di Komunitas Sastra Simalaba)


PERADABAN DINASTI
Karya Pahlipi Putra

Kusapa dirimu sebagai angin berlalu atau debu
yang sesak di ruang dada
tetapi tuli dan buta
sebab cakrawala berpikirmu dipenuhi sentimen purba
Dirimu sepertinya lupa bila kekuatan itu
adalah buah dari keberagaman, bukan peradaban dinasti
yang kau terapkan
dan aku cuma batu yang bisu di sekitarmu.
Lalu sesimpuh mohonku kau jawab dengan pukulan
di jiwa
sebab uang yang kau sembah telah mengotori
jalan sesungguhnya.

Liwa, 20 Pebruari 2016

(Pahlipi Putra atau FUTRA BAHARI adalah pecinta puisi yang tinggal di Simpang Serdang, Kota Liwa. Pemuda kelahiran 13 November 1990 ini adalah alumni SMAN1 Kebun Tebu. Saat ini bekerja sebagai pegawai PDAM Limau Kunci Lambar, serta bergiat sebagai anggota Komunitas sastra Simalaba)



SETITIK ASA DALAM HAMPA
Karya Sahhudi Yantono

Sebutir air menggelinding di dahi
menambah runcing rasa pilu ini dan bila kukenang kesilaman
maka luka ini semakin mengalir.
Tertunduk aku menatap kehampaan juga desir angin
berbisik silih berganti
adakah secercah senyum yang kuntum esok hari?

Kebun Tebu, 02 Pebruari 2016

(Sahhudi Yantono atau YUDHI TEBOE tinggal di Kampung Ciptagara Pekon Tugumulya Kec. Kebun Tebu Lambar. Sehari hari lajang ini bekerja sebagai tenaga pengajar di SDN 01 Purawiwitan. Ia belajar sastra secara otodidak bersama teman-temannya dalam komunitas sastra Simalaba)


DI HENING MALAM
Karya Ahmad Rifa’i

Di dalam hening malam hadirlah semua
dalam angan masa lalu yang begitu suram
menjadikan diri kian tenggelam di dalam kedosaan.
Aku bersujud di tengah malam
meminta petunjuk padamu tuhan
akankah diri dapat ampunan dari segala siksaan.

Gunung Pesagi, Januari 2016

(Ahmad Rifa’I atau CAHH ELEX adalah seorang pemuda yang berprofesi sebagai petani kopi di kawasan gunung Pesagi Lampung Barat. Pemuda yang suka bergaul ini tertarik pada puisi karena mengenal dekat pribadi beberapa penyair yang ia kagumi, Ahmad Rifa’I juga tergabung sebagai anggota Komunitas Sastra Simalaba).


RINDU PADA IBU
Karya Fera Rofiqoh A


Bersandar pada seni warna pelangi kau mutiara dalam jiwa
berselimut sutra senja
semerdu lagu dan syair merangkai rindu.
Dalam sajak ini ada kerinduan
ke mana angin melayang terbang
mengabarkan rindu pada ibu.
Kala mendung hitam menakutkan
pada siapa lagu ini kunyanyikan dan pada siapa pula
rindu ini kubisikan.
Ibu, aku ingin berbaring di sisimu

Sumberjaya, Sabtu 20 Pebruari 2016

(Fera Rofiqoh A atau FHEIRA AZZA sehari harinya bekerja sebagai tenaga pengajar. Ia juga baru dalam tahap belajar mendalami sastra)


JERITAN JELATA
Karya Ibrahim Lingga Saputra

Termenung dalam sendu, merintih, menyapa
tetap tenang dalam badai, bernafas, merangka, mengandai andai.
Di era kemajuan zaman bagai ribuan bahkan jutaan daun
Patah lunglai dan terbang karena angin
Hanya karena angin, itu lah kami.
Kami lapar, kami buta, kami tuli, kami bahkan hampir mati
Wahai raja, wahai pengomando, apa yang kalian tau?

Bekasi, 20 Pebruari 2016

(Ibrahim Lingga Saputra adalah alumni SMN 01 Kebun Tebu angkatan pertama, saat ini meninggalkan kampung halamannya dan bekerja sebagai unit keamanan di salah satu perusahaan perbankan di kota Bekasi Jawa Barat).

Catatan:
Bagi anda yang ingin mengirimkan puisi atau cerpen silahkan ke alamat e-mail: rhamsyahrh@gmail.com atau riduanhamsyah@gmail.com
Bisa juga bergabung ke group FB Silaturahmi Masyarakat Lampung Barat (SIMALABA)

Tidak ada komentar