HEADLINE

Listrik Tidak Kunjung Berubah


PESISIR BARAT - Terkait buruknya pelayanan listrik utamanya di Kabupaten Pesisir Barat (KPB) membuat masyarakatnya hingga kini masih terus mengeluh. Pasalnya, akibat dari buruknya pelayanan tersebut kerugian terus dialami masyarakat, mulai dari rusaknya barang-barang elektronik secara terus menerus hingga mengancam terjadinya kebakaran yang disebabkan listrik.

Menurut salah seorang warga di Kecamatan Pesisir Selatan, Darwin Munandar, ketika dikonfirmasi wartawan koran ini, Sabtu (25/5), bahwa dari tahun ke tahun pelayanan PLN terhadap masyarakat konsumen tidak pernah ada peningkatan, bahkan tidak sedikit pihak yang menilai justru pelayanan PLN semakin hari semakin buruk. "Jika dulu pasokan listrik di pesisir yang sekarang sudah menjadi kabupaten baru, masih menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang terletak di Pekon Rawas Kecamatan Pesisir Tengah yang pelayanannya terbilang maksimal yaitu dengan tidak mati setiap hari dan cahaya lampu tidak redup. Hal itu justru bertolak belakang yang dialami masyarakat sekarang yang dapat dipastikan listrik setiap harinya akan mengalami pemadaman hingga beberapa kali dan spaning," ujar Darwin menjelaskan kekesalannya.

Darwin mengatakan wilayah KPB adalah wilayah paling ujung yang pasokan listriknya bersumber dari Kotabumi. Akibatnya, meski pun pengiriman tegangan dari pusat cukup besar, namun jarak antara wilayah penerima pasokan listrik dan yang memasok cukup jauh membuat penyusutan tegangan juga sangat besar yang berdampak pada kerap kali listrik mengalami spaning. "Bermula dari spaning ditambah kerap kalinya listrik mengalami byar-pet membuat masyarakatnya terus merugi dengan banyaknya barang-barang elektronik yang rusak," imbuh Darwin.

Darwin menjelaskan saat ini wilayah pesisir dengan 11 kecamatan itu telah menjadi kabupaten sendiri dan roda pemerintahnya kini mulai berjalan. Terkait masalah krisis listrik yang terjadi di wilayah pesisir seharusnya dapat menjadi salah satu prioritas pemkab untuk dapat segera ditanggulangi, karena dengan maksimalnya dalam hal pelayanan listrik tidak menutup kemungkinan mampu menunjang kesejahteraan masyarakatnya sendiri. Mengingat, sekarang tidak sedikit ditemukan masyarakat yang mendirikan lapangan pekerjaan yang bersumber dari listrik. "Untuk itu, kami benar-benar berharap agar pemkab dapat memprioritaskan masalah listrik untuk segera diatasi dan penanganannya lebih serius lagi. Karena itu, akan sia-sia saja jika penanganannya hanya setengah hati," harap Darwin. (nov)

Tidak ada komentar