HEADLINE

Perajin Batubata Butuh Perhatian


Krui Selatan, WL - Pekon Lintik Kecamatan Krui Selatan merupakan sentra industri batubata dengan kualitas tinggi yang dikenal sejak tahun 70-an di wilayah pesisir Kabupaten Lampung Barat (Lambar).

Distribusi produk berbahan dasar lempung (tanah liat) tersebut bahkan menembus Kotabumi Lampung Utara sekitar tahun 90-an.

Seiring perkembangan dan semakin banyaknya tobong—lokasi pembuatan batubata—maka pasokannya hanya sampai di Lambar saja, paling jauh ke sekitar Liwa.

Meski begitu, walaupun sejak tahun 70-an perajin batubata di pekon itu memulai kiprahnya, sayang sejauh ini tak diikuti oleh keseriusan pemerintah membina kegiatan yang termasuk industri rumahan tersebut.

“Persoalan yang kami hadapi masalah modal. Jadi, bagimana kami bisa bekerja maksimal kalau kebutuhan akan permodalan ini selalu kekurangan,” ungkap Samsul, salah seorang perajin, Selasa (21/6).

Samsul perajin batubata lain di Lintik dan Sukajadi berharap adanya sentuhan pembinaan dari pihak terkait, dalam hal ini Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan Pasar (Koperindgsar) setempat.

Bukan hanya itu, tandas dia, soal keterampilan juga sebetulnya dibutuhkan. Menurutnya, bagaimana agar olahan lempung tidak semata hanya dibuat batubata, tapi juga bisa dijadikan produk lain, seperti genteng, gerabah, dan atau perabotan rumah tangga lainnya. (aga)

Tidak ada komentar