HEADLINE

Sjahroedin Nilai Kinerja Perangkat Lamban

Sjahroedin ZP
Gubernur Lampung 

Bandarlampung, WL - Gubernur Lampung Sjahroedin ZP menyatakan jika kinerja perangkatnya dalam menanggapi dan menangani investor yang akan berinvestasi di Lampung sangat lamban, sehingga dikatakannya jika dampaknya banyak investor yang kemudian memilih berinvestasi di daerah lain.

Hal tersebut diungkapkannya saat Penandatanganan MoU kerjasama pembangunan pelabuhan khusus batubara Sebalang Lampung Selatan, Jumat (31/8) lalu.

"Ya, itulah kelemahan iklim investasi di Lampung ini, gagasan investornya sudah lama, tapi respon pejabat provinsi lama sekali, bagaimana tidak kabur ke daerah lain itu investornya," ujar Sjahroedin.

Selain pejabat yang dinilai lamban dalam merespon investor Lampung, orang nomor satu di Lampung ini mengatakan jika    Sudah ada investor yang masuk diharapkan pejabat terkait untuk dapat membuka lebih luas terkait jendela informasi, sehingga tidak terjadi  penanganan yang berjalan bertele-tele, karena pengusaha menginginkan respon yang cepat dan segera, kata dia.

Sementara, sekretaris Komisi I DPRD Lampung, Watoni Hasan mengatakan hal senada, diakuinya jika Gubernur tidak hanya sekali mengatakan jika kinerja bawahannya sangat lambat dalam merespon investor yang masuk Lampung.

"Kalau kinerja SKPD, terkait kurang bergairahnya iklim investasi Lampung memang sudah pernah dinyatakan Gubernur sejak lama, hal ini dikarenakan pencanangan investasi yang memerlukan biaya cukup besar, dalam rangka peningkatan investasi Lampung guna pembangunan daerah," ujar Watoni saat dihubungi melalui ponsel, Minggu (2/9).

Watoni juga mengatakan jika banyaknya keterlambatan tersebut, menyebabkan investor membatalkan rencananya untuk berinvestasi, kesiapan yang ada dinilai kurang memadai, ditambah lagi sarana dan prasarana yang kurang.

"Kesiapan dalam menerima investor seharusnya memang dijadikan prioritas, karena pengusaha biasanya agresif dan ingin cepat, jadi kita memang di tuntut untuk menyediakan sarana dan prasarana untuk daerah kawasan investasi maupun daerah kawasan industri," ujarnya.

Dengan demikian, dikatakan Watoni, jika DPRD akan melakukan terobosan salah satunya dengan membuat kajian analisis terhadap daerah dan kawasan industri Lampung, dengan memenuhi sarana dan prasarana, dicontohkannya untuk daerah Sulawesi, dimulai dari transportasi, kavling, bahkan pengolahan limbah, semuanya sudah dipersiapkan. (len)

Tidak ada komentar