HEADLINE

Puisi Karya Nanang R.


SEMARAK PUISI MALAM MINGGU (edisi ke-49)

DARI REDAKSI
Kirimkan puisimu minimal 5 judul dilengkapi dengan biodata diri dan foto bebas ke e-mail: riduanhamsyah@gmail.com. Puisi, biodata, foto bebas dalam satu file. Tidak boleh terpisah. Pada subjek e-mail ditulis SEMARAK PUISI MALAM MINGGU_edisi ke-50  (malam minggu selanjutnya). Naskah yg dimuat akan dishare oleh redaksi ke group fb Silaturahmi Masyarakat Lampung Barat (SIMALABA), SASTRA BUMI NUSANTARA, SASTRA KORAN MAJALAH.


PUISI PUISI NANANG R


SEPASANG MATA MALAM

Aku tau malam ini mulai beranjak dan semakin pekat menyelimuti,
bersandingan dengan berkunjungnya kabut-kabut.

Namun akan segera aku bunuh belalak mata
tentunya bukan tentang belati lagi kawan!

Tetapinya cukup aku pejamkan sepasang mata
menjemput mimpi.

Liwa, Lampung Barat 23 Januari 2017.


FEBRUARI KESEKIAN

Engkau datang menandai
guguran butiran digit kalender,
hingga Februari kesekian kalinya.

Adalah aku sebagai sejarah tunas dari sepasang kekasih
menjelma di rahim ibunda.

Februari,
aku ingat ketika kumandang adzan dan aku diperkanalkan
awal kehidupan Alif, hingga Ya.

Engkau biarkan aku menangis
menjelajah senyum di pangkuan seorang ibu.

Liwa, Lampung Barat 27 Februari 2017.


DEWI DEWIKU

Kepada engkau yang pernah hadir,
mengisi jagatku,
melukis masing-masing namamu di tempat yang sama jua.

Hai,
dewi-dewiku belum puaskan kalian berpaling dariku?
Sebab dialah yang akan mengikat dengan janji, tetapi kau anggap dia hantu.

Lalu kau menangis.

Apa yang kau sesali?

Dewi dan kau.

Sesungguhnya aku berdoa untuk yang terbaik bagi
jalanmu.

Liwa, Lampung Barat 23 Januari 2017.


DI HARI PERSANDINGANMU

Perih yang aku kemas,
di sepasang mata
senyum itu bagaikan bara.

Liwa, Lampung Barat 01 Februari 2017.


AIR MATA TAHTA

Dosakah,
untuk sebuah ungkapan
"Aku tulis namamu dengan sayatan belati"

Aku awam sedangkan kau paham.

Air mata tahta,
seharusnya kau
cermin kejujuran bahkan setelah kau hancurkan dengan tetesan beningmu perlahan menjadi merah.

Kau adalah suci sebab itu semula kau bernyayi merangkai kata seolah engkau kaya peribahasa semua kau kemas dalam nada.

Sementara aku hanya penikmat senja berkelana,
menghabiskan langkah dalam sia-sia.

Liwa, Lampung Barat 01 Januari 2017.


SAJAK TEPI

Hai ... kenari,
indah nyanyianmu pagi ini bersama
harum semerbak kembang kopi
terhampar luas di beranda rumah.

Oh,
sungguh sajian yang sempurna sembari menikmati sebatang rokok dengan segelas kopi memandang semburat muda sang surya.

Sungguh nikmat bila diresapi hidup ini adik!

Tetapi nya ada jawaban yang belum sempat aku jawab
tadi malam,
seperti aku sedang bermimpi!

Sebuah narasi yang singkat
"Kau adalah sajak tepi"
lalu ia pergi.

Sementara aku masih mengemasi abjad yang mabuk darat.

Liwa Lampung Barat, 18 Januari 2017.


Tentang penulis: Nanang romadi tinggal di Desa Pagar Dewa Lampung Barat. Nanang R aktif dalam KOMSAS SIMALABA, sebuah kelompok pecinta puisi di Lampung Barat.

Tidak ada komentar