Sepanjang Garis Pantai KPB Perlu Dibangun Talud
Pesisir Barat - Banyak pihak menilai bahwa di sepanjang garis pantai Kabupaten Pesisir Barat (KPB) perlu dilakukannya pembangunan talud. Hal itu sebagai langkah untuk mengantisipasi terjadinya abrasi pantai yang kini banyak terjadi dibeberapa titik di wilayah KPB yang semakin hari semakin parah. Artinya jika tidak dilakukannya pembangunan talud disepanjang garis pantai maka bukan tidak mungkin abrasi bakal merata terjadi di KPB. Pembangunan talud disepanjang pantai KPB selain sebagai langkah antisipasi juga ditaksir mampu menambah daya tarik pantai yang dampaknya pengunjung di pantai-pantai KPB akan lebih banyak lagi.
Menurut warga setempat, Shaleh, ketika dikonfirmasi wartawan ini, Rabu (24/7), bahwa selama ini wilayah pantai KPB secara perlahan mengalami abrasi pantai yang kini banyak mulai ditemukan di beberapa titik yang mengalami abrasi sudah terlalu parah dan mulai banyak yang terancam menjadi korban dari abrasi itu. "Contohnya di Kecamatan Lemong yang sudah memakan badan jalan, di Karyapenggawa yang sudah menghabiskan hektaran tanah dan sawah warga, hal serupa juga terjadi di Bengkunatbelimbing ditambah dengan hanya tinggal beberapa meter lagi pemukiman warga yang akan menjadi korban selanjutnya," ungkap Shaleh.
Menurut dia, langkah-langkah untuk mengatasi hal tersebut satu-satunya yaitu dengan dibangunnya talud di sepanjang pantai. Shaleh menyebutkan alasan harus dibangunnya talud di sepanjang garis pantai karena ketika pembangunan talud hanya difokuskan di lokasi yang sudah terkena bahaya abrasi saja, maka bahaya abrasi akan berpindah dan menghantam dilokasi lain yang belum mengalami abrasi dan itu terbukti sudah banyak yang terjadi.
Sementara untuk pembangunan hal itu dipastikan sulit untuk bisa terwujud dikarenakan harus menelan biaya yang sangat besar. "Masalah dana pasti menjadi kendala utamanya, maka dari itu pemerintah setempat jika memang pembangunan talud ini kedepannya bisa berdampak bagus, pemkabnya harus berpikir keras untuk mampu mensiasatinya agar pembangunan talud bisa terwujud. Apakah itu dengan mengarahkan masing-masing pekon untuk mengalihkan dana pembangunan seperti Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Mandiri Pedesaan (PNPM-MP), Gerakan Membangun Bersama Rakyat (GMBR), Program Peningkatan Infrastruktur Pedesaan (PPIP) atau dana pembangunan lainnya," imbuhnya.
Masih kata Shaleh, dengan demikian masyarakat berharap agar masalah tersebut dapat terwujud, meskipun pembangunannya dilakukan dengan bertahap. "Kami sangat besar harapan masalah pembangunan talud bisa terwujud demi keamanan lingkungan kita," tutupnya.
Terpisah Asisten II KPB, Edy Mukhtar, S.P., menjelaskan masukan dari masyarakat tersebut untuk dibangunnya talud disepanjang garis pantai KPB yang panjang pantainya mencapai 210 Km dinilai memang cukup baik sebagai langkah antisipasi terjadinya abrasi. "Masukan itu cukup masuk akal, dan peluang terwujudnya juga sangat besar," paparnya.
Selain itu, jelas Edy, memanfaatkan dana bantuan pembangunan pemerintah seperti PNPM-MP, GMBR, PPIP, juga cukup bagus ditujukan untuk membangun talud di pantai dimasing-masing pekon, ketimbang dengan mengajukan usulan pembangunan yang didanai dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) atau Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). "Lebih cepat terwujudnya dengan cara demikian daripada harus repot-repot dengan usulan ke atas. Salah satu bukti seperti yang dilakukan oleh Kelurahan Pasarkrui Kecamatan Pesisir Tengah yang dana PNPM-MP tahun 2012 lalu dimanfaatkan untuk membangun talud, hasilnya pun lebih efektif. Dengan demikian masukan dari masyarakat itu cukup diterima pemkab dan kita akan berupaya terus menindak lanjuti itu," tandasnya. (nov)
Tidak ada komentar