Meski Naik SPBU Bangunnegara Tetap Aman
Pesisir Barat - Meski pengumuman kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) telah di umumkan pemerintah dan mulai berlaku, Sabtu (22/6), pukul 00.00, yang umumnya di setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) terjadi aksi demo oleh masyarakat, namun berbeda halnya dengan yang ada di SPBU 24-348-118 Pekon Bangunnegara Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat (KPB) masih tetap aman dan tidak hal apapun saat pengumuman kenaikan harga BBM dilangsungkan.
Demikian dijelaskan pengawas SPBU 24-348-118 Bangunnegara, Arif S, ketika dikonfirmasi wartawan koran ini, Sabtu (22/6), bahwa di SPBU tersebut sama sekali tidak terjadi hal apapun ketika pemerintah mengumumkan tentang kenaikan harga BBM, bahkan untuk pengisian terhadap kendaraan masih dibuka hingga pukul 00.00 dengan tidak terjadi antrean kendaraan. "Di SPBU ini tadi malam sangat kondusif, tidak ada hal apapun yang terjadi, bahkan untuk pengisian masih kita buka sampai jam 00.00," ungkap Arif.
Pengumuman kenaikan harga BBM oleh pemerintah, tampaknya cukup diterima oleh masyarakat setempat. Pasalnya, sikap menerima ditunjukkan masyarakat dengan tidak menggelar aksi-aksi demo atau tindakan yang dapat merugikan. Kenaikan harga BBM untuk jenis premium harga sebelumnya yaitu Rp4.500 /Liter kini menjadi Rp6.500 /Liter, untuk jenis solar harga sebelum Rp4.500 /Liter kini menjadi Rp5.500 /Liter, dan untuk jenis pertamax kini harganya mencapai Rp10.600 /Liter. "Masyarakat legowo dengan pengumuman kenaikan harga BBM ini, toh mau protes dengan cara berdemo juga percuma siapa yang mau menggubrisnya. Maka dari itu masyarakat lebih memilih diam dan menerima harga yang sudah ditentukan itu," lanjut Arif.
Arif menjelaskan jika di SPBU tersebut hingga kini terjadi penumpukan kemacetan atau antrean kendaraan dalam melakukan pengisian BBM, itu dikarena tidak adanya pengurangan pasokan yang dikirim ke SPBU itu, serta dalam penyalurannya pihak SPBU cukup menjunjung tinggi peraturan yaitu lebih mendahulukan konsumen yang akan mengisi kendaraannya ketimbang mengutamakan para pengecor. "Kami tidak mau dengan mengutamakan pengecor bisa saja menimbulkan kemacetan dan terjadi antrean panjang. Kami juga tidak mau merusak nama baik SPBU ini hanya karena lebih mengutamakan pengecor," imbuhnya.
Terkait kenaikan harga BBM, menurut Arif, akan banyak masyarakat yang terkejut dengan kenaikan yang telah ditentukan, namun masyarakat juga lama kelamaan akan terbiasa dengan hal tersebut. "Hanya saja semuanya butuh proses, nantinya juga masyarakat akan terbiasa. Untuk awal-awalnya wajar saja jika masyarakat mengeluh, namun nanti jika sudah berlangsung lama keluhan itu tidak akan terdengar lagi," pungkasnya. (nov)
Tidak ada komentar