HEADLINE

Jalinbar Tak Lagi Aman


Warta Lambar - Masyarakat pengguna jalan baik Roda Dua atau Roda Empat di Jalur Lintas Barat (Jalinbar) banyak yang mulai mengeluh, pasalnya akhir-akhir ini aksi begal marak terjadi, tepatnya di sekitar Kecamatan Bengkunatbelimbing hingga kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Kabupaten Lampung Barat (Lambar), umumnya pelaku aksi begal mulai dari dua hingga empat orang.

Demikian dijelaskan salah seorang warga Kecamatan Krui Selatan, Aris, ketika dikonfirmasi wartawan koran ini, Selasa (8/4), bahwa dua minggu lalu dirinya bersama temannya hendak menuju arah Bandarlampung yang pada saat itu masih pagi hari dengan menggunakan kendaraan roda dua ketika ditengah hutan TNBBS, tiba-tiba sebanyak tiga unit motor mengejar dirinya. "Mereka sebanyak enam orang dengan menggunakan tiga unit motor besar mengejar saya dan teman, dan ketika mereka berhasil memberhentikan kami, tiba-tiba saja pedang dan senpi sudah ada di leher dan kepala kami," ungkap Aris.

Aris menjelaskan akibat dari hal tersebut uang sebanyak Rp500 ribu dan satu unit ponsel miliknya berhasil diambil para pelaku begal dan setelah mengambil sejumlah uang dan ponsel, para begal langsung mempersilahkan diri dan temannya melanjutkan perjalanan. "Setelah barang berharga kami habis digondol, mereka memperbolehkan kami melanjutkan perjalanan," imbuhnya.

Terpisah salah seorang warga Kecamatan Pesisir Selatan, Yulyansyah, menjelaskan hal serupa juga sempat dialaminya hanya saja para begal tidak berhasil memperoleh apapun darinya. Menurut Yulyansyah, ketika itu dirinya hendak pulang dari Koraagung menuju Lambar, namun ketika ditengah kawasan TNBBS tiba-tiba satu unit motor besar mengejarnya. "Namun saya bersyukur para begal sebanyak dua orang itu tidak berhasil mengejar saya, ini sangat jelas membuktikan bahwa diwilayah tersebut sudah tidak lagi aman," terang Yulyansyah.

Yulyansyah menjelaskan, jika cara yang digunakan para begal yaitu satu orang standby di bawah tanjakan sedayu, ketika ada kendaraan yang melintas para begal langsung saling menghubungi agar targetnya bisa didapat dengan aman.

Sementara Aris berharap agar aparat kepolisian segera bertindak dalam menangani permasalahan yang sangat meresahkan dan merugikan masyarakat pengguna jalan itu. "Jika ini terus dibiarkan, sementara polisi tidak ada tindakan tegas, maka aksi begal akan semakin parah lagi dengan akan banyaknya masyarakat yang menjadi korban aksi begal. "Untuk itu kami sangat berharap agar mulai maraknya aksi begal di wilayah tersebut segera diberantas oleh penegak hukum. Karena Jalinbar adalah jalan nasional yang selalu ramai kendaraan yang melintas, artinya keamanan di jalan yang berstatus nasional seharusnya terjamin," pungkas Aris. (nov)

Tidak ada komentar