HEADLINE

14 Pekon Di Bengkunatbelimbing Belum Teraliri Listrik

LAMPUNG BARAT - Hingga tahun 2013 masih banyak beberapa kecamatan di Kabupaten Lampung Barat (Lambar) yang sama sekali belum teraliri listrik, salah satunya Kecamatan Bengkunatbelimbing yang memiliki 14 pekon yang hingga kini masyarakatnya belum bisa merasakan penerangan yang bersumber dari suatu pembangkit listrik, melainkan pembangkit milik pribadi yang dipastikan setiap harinya membutuhkan biaya yang cukup besar untuk dapat menjalan dieselnya.

Demikian dijelaskan Camat, Husni Arifin, S.IP., ketika dikonfirmasi wartawan koran ini, Kamis (14/3), hingga kini hanya sebagian kecil masyarakat di 14 pekon di kecamatan tersebut yang mampu mendapatkan penerangan dengan menggunakan diesel. Itu dikarenakan mayoritas masyarakatnya hanya berprofesi petani yang penghasilannya tergolong menengah kebawah, sehingga untuk dapat menggunakan diesel dinilai tergolong mewah. “Seluruh pekon di kecamatan ini hingga kini belum bisa merasakan penerangan oleh PLN dan sampai saat ini penerangannya hanya berupa lampu teplok yang mungkin hal itu sangat riskan terjadinya kebakaran,” ujar Husni.

Menurut Husni, masyarakat di kecamatan itu telah beberapa kali melakukan pengajuan mulai dari tingkat pekon, kecamatan, pemkab, bahkan pengajuan ke gubernur langsung sudah dilakukan. Namun sayangnya, hal itu hingga kini belum membuahkan hasil sesuai harapan dengan harapan masyarakat.

Berdasarkan informasi yang diterima, menurut camat yang baru beberapa bulan menjabat sebagai pemimpin di Kecamatan Bengkunatbelimbing itu, kini telah ada perusahaan swasta yang bersedia melakukan pembangunan pembangkit listrik yang memanfaatkan air sungai yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro (PLTMH) yaitu tepatnya di Waypintau Pekon Tanjungrejo yang masyarakatnya siap menyediakan lahan untuk pembangunan pembangkit tersebut. “Sementara sudah sampai mana perkembangannya saya juga belukm tahu. Namun yang pasti, jika memang benar adanya demikian saya sangat mendukung, bahkan mudah-mudahan itu cepat tercapai,” tandas Husni.

Meskipun pembangunan PLTMH tersebut terbukti benar dan telah selesai dilakukan tidak keseluruhan pekon di kecamatan itu dapat teraliri arus listrik yaitu hanya 10 pekon yang lokasinya berada tepat dipinggir jalan raya. Sementara untuk empat pekon lainnya tidak dapat teraliri dikarenakan selain jaraknya jauh, juga harus melewati hutan-hutan. “Jadi agar seluruh pekon ini dapat merasakan penerangan, paling tidak dua unit PLTMH yang harus dibangun untuk Kecamatan Bengkunatbelimbing,” lanjut Husni.

Masyarakat berharap kepada pihak investor atau pengelola agar supaya pembangunan segera dilaksanakan demi kesejahtraan masyarakat dalam hal penerangan, karena pemkab dan masyarakat telah memberikan dukungan yg maksimal kepada pihak prusahaan agar keinginan tersebut secepatnya terwujud. “Kami sangat berharap agar perusahaan swasta tersebut agar secepatnya melanjutkan rencana tersebut, karena dari masyarakat sendiri sudah siap menyiapkan lahan,” terang salah seorang warga di Pekon Tanjungrejo, Kartono. (nov)

Tidak ada komentar