HEADLINE

Pengerjaan Proyek PNPM-MP Molor


Pengerjaan proyek PNPM-MP tahun anggaran 2012 di Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Lampung Barat (Lambar), terlambat dan tidak sesuai jadual yang ditetapkan. Pasalnya, kecamatan tersebut menerima anggaran bantuan dana senilai Rp3 milliar dialokasikan ke 14 dari 15 pekon yang ada, dan lima di antaranya belum mencapai 100% karena pihak BRI belum bisa melakukan pencairan untuk termin akhir.

Ketua Unit Pengelola Kegiatan (UPK) PNPM-MP setempat, M. Taufik, ketika dikonfirmasi wartawan koran ini, Rabu (2/1), menjelaskan secara keseluruhan pengerjaan proyek tersebut seharusnya sudah mamsuk tahap finishing, namun karena ada masalah dalam pencairan dari pihak bank sehingga pengerjaan untuk 20% belum bisa selesai pada target awal.

“Pada awal pengerjaan kecamatan ini menargetkan pengerjaan keseluruhan 14 pekon yang menerima, ditargetkan selesai pada 26 Desember 2012 lalu. Ada beberapa pekon yang sudah selesai sesuai target bahkan tiga pekon yang sudah melakukan serah terima, namun ada lima pekon diperkirakan akhir Januari ini baru bisa dipastikan rampung,” kata dia.

Dijelaskannya, untuk Pesisir Selatan, ada 15 pekon dan hanya 14 pekon yang menerima bantuan dana pusat untuk pengerjaan atau pun penambahan fasilitas umum di setiap pekon-pekon. Satu-satunya pekon yang tidak menerima dana bantuan bersumber5 PNPM-MP Tanjungjati karena tidak lolos verifikasi awal pengajuan pembangunan.

“Ke-14 pekon ini mengerjakan pembangunan beragam dimulai dari pembangunan gedung TPA, drainase, rabat beton dan pengerasan jalan atau onderlagh. Pekon yang pengerjaannya telah rampung dan sudah melakukan serah terima ada tiga, masing-masing  Tulungbamban, Pelitajaya, dan Marang. Sedangkan yang telah selesai dalam pengerjaan namun belum serah terima ada sembilan namun untuk dana sudah capai 100%, selain itu ada lima pekon yang baru 80% pencairan dana dan 90% dalam pengerjaannya,” imbuh dia.

Masih kata dia, dalam target semula pengerjaan pembangunan proyek pusat tersebut hanya tiga bulan, namun karena adanya kendala dan faktor seperti halnya cuaca yang tidak bersahabat terbukti menjadi kendala besar dalam tahap pengerjaannya.

“Seperti ada dua pekon yang dalam pengerjaannya terbentur karena musibah alam tanah longsor dan banjir yang terjadi di Sukarame dan Tanjungsetia, kedua pekon tersebut membangun rabat beton dan pembukaan badan jalan. Pada saat pengerjaan pembangunan, di Sukarame terjadi banjir dan merusak pembangunan proyek kita, sedangkan di Tanjungsetia pembukaan badan jalan tertimbun oleh longsor di sekitar jalan yang baru akan dibuka itu, sehingga pengerjaannya menjadi terhambat dan masalah tersebut telah dilaporkan ke pihak Pemkab Lambar dan pusat. Dan kini terkait hal itu pihaknya tengah menunggu keputusan dari pusat,” pungkasnya. (nov)

Tidak ada komentar