HEADLINE

Terobosan Polres Lampung Barat




MENGHADAPI tantangan tugas yang makin kompleks dan tuntutan masyarakat terhadap birokrasi penegakan hukum, maka Polri menggelar Reformasi Birokrasi dan Revitalisasi. Program ini diarahkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik yang dinamakan pelayanan prima kepolisian. Peta jalan (road map) dalam rangka revitalisasi Polri dilaksanakan melalui tiga agenda, penguatan institusi, terobosan kreatif (creative breakthrough), dan integritas kelembagaan.

Struktur organisasi Polri yang baru didesain lebih bersifat sipil (civilian police), fleksibel, dan penguatan pada diskresi memberi ruang bagi terobosan-terobosan kreatif di era transisi yang disebut Prof. Rhenald Kasali sebagai cracking zone. Pada lingkungan strategis demikian, Polres Lampung Barat berupaya menjadi cracker sejalan dengan program revitalisasi Polri.

Terobosan kreatif yang dirumuskan dan diimplementasikan dikonstruksikan mengakomodir kearifan lokal (local genius/local wisdom) guna mewujudkan profil Polri yang legitimate dan dicintai masyarakatnya atau protagonis (sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat). Hal demikian sejalan dengan kebijakan perubahan organisasi Polri dari birokratik organisatoris menjadi servant organisation (organisasi pelayan publik). Tentunya Polres Lampung Barat selaku KOD (Kesatuan Operasional Dasar), dalam menggelar terobosan kreatif dalam rangka revitalisasi berupaya mewujudkan postur Polri yang dicintai masyarakat dan meletakkan fundamen yang kokoh dalam mendukung Polri menuju World Class Organisation (WCO).

Permasalahan:
Dengan program Revitalisasi Polri yang memiliki tiga peta jalan, terdiri atas penguatan institusi, terobosan kreatif, dan integritas organisasi, terobosan kreatif perlu diterjemahkan dan dioperasionalkan guna memberikan peningkatan pelayanan prima kepolisian dan mewujudkan tagline Polres Lampung Barat, “Mewujudkan Polri yang Dicintai Masyarakat.”

Maksud dan Tujuan:

Laporan ini dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran pelaksanaan terobosan kreatif dalam rangka revitalisasi Polri di Polres Lampung barat, dan bertujuan untuk dijadikan indikator dan sarana evaluasi dalam rangka optimalisasi pelaksanaan revitalisasi Polri di Polres Lampung Barat, serta memberikan masukan atau pertimbangan pimpinan untuk menentukan kebijakan lebih lanjut.

Dasar: 

- Road Map Revitalisasi Polri.
- Surat Telegram Kapolda Lampung Nomor: ST/1254/XII/2011 tanggal 9 Desember 2012 tentang Jukrah RBP Gelombang II di Polda Lampung.

Ruang Lingkup:

Laporan ini berisi tentang terobosan kreatif yang telah dilaksanakan di Polres Lampung Barat tahun 2011 dan 2012.

Personel:
1. AKBP Tatar Nugroho, S.IK, SH                 NRP 69110338
2. Kompol A. Muchtarom, S.Sos., M.H.            NRP 71030354
3. Kompol Abdul Haris, S.Sos                    NRP 64100403
4. Kompol Ade Yaman                             NRP 70060462
5. Kompol S. Sembiring                          NRP 62100280
6. AKP Maryanto, SH                             NRP 71020245
6. AKP Suparman, S.Pd., M.Si                    NRP 72030021
7. AKP Asep Kartiwan                            NRP 62060702
8. AKP Donny Henridunand, SE                    NRP 77061165
9. IPTU Ikrar Potawari                          NRP 80021082
10. IPDA Siswanto                               NRP 65020314
11. AKP Feria Kurniawan, S.IK                   NRP 83024079
12. AKP Martaudin                               NRP 63010764
13. AKP Yuliansyah, SH                          NRP 73070724
14. AKP Azizal Fikri, SE                        NRP 71090463
15. AKP Elvinater Siallagan, SH                 NRP 78010335
16. IPTU Catur Hendro S.                        NRP 67070044
17. IPTU Yulius P.G.                            NRP 56030667

Waktu Penugasan:
Terobosan Kreatif  dilaksanakan mulai bulan Nopember 2011 s.d. sekarang.

Daerah/Lokasi:
Wilayah Hukum Polres Lampung Barat (Seluruh Jajaran Polres Lampung Barat).

Tugas yang Dilaksanakan:
Dalam penerapan program revitalisasi polri yang terdiri dari penguatan organisasi, terobosan kreatif dan integritas kelembagaan, Polres Lampung Barat melakukan beberapa terobosan kreatif sebagai berikut:

- Pembuatan Beranda Rakyat Polres Lambar

Beranda Rakyat adalah suatu tempat atau sarana yang disediakan oleh Polres Lampung Barat untuk bertemunya masyarakat dengan polisi secara langsung (face to face) melalui diskusi, konseling, tatap muka, audiensi dan dialog antara polisi-masyarakat.

Dengan keberadaan Beranda rakyat tersebut, diharapkan menjadi sarana atau tempat mengakomodir aspirasi masyarakat dalam menyampaikan masukan terhadap pemenuhan customer satisfaction (kepuasan pelanggan). Konsep ini juga bertujuan untuk mewujudkan tagline (semboyan) Polres Lampung Barat yaitu menjadi polisi yang dicintai masyarakat sebagai salah satu langkah kreatif dalam rangka mencapai program Polisi Sejuta Kawan.

Beranda Rakyat memberikan kesempatan dan ruang publik seluas-luasnya terhadap kritik, saran dan feed back peran Polri sebagai konsultan masalah dan problem solver (pemecah masalah) dalam suasana yang sejajar (egaliter), kekeluargaan (gameinschaft) dan mereduksi formiltas protokoler yang kakuserta diarahkan sebagai upaya pemberian penjelasan secara gamblang kepada masyarakat.

Beranda Rakyat di Polres Lampung Barat merupakan salah satu upaya merealisasikan Visi Polri dalam peningkatan kualitas layanan kepolisian.Dalam beranda rakyat ini, Polres Lampung Barat memanifestasikan artefak budaya organisasi yang “Santun dalam bertutur, Sopan dalam bertingkah dan Bijak dalam bertindak” dalam wujud silahturrahmi dan komunikasi dialogis dengan masyarakat sebagai mitra sejajar.

Masyarakat dapat kapan saja menemui perwira, brigadir maupun PNS Polri Polres Lampung Barat berkaitan dengan permasalahan yang dihadapinya. Suasana informal dan kekeluargaan menggantikan formal prosedural agar polisi di Lampung Barat lebih legitimatedari pada legalitas formal dalam kedekatan Polri-Masyarakat menuju sosok Polri yang dicintai masyarakat.

Beranda Rakyat sementara ini menggunakan gazebo yang berada di depan rumah dinas Kapolres Lampung Barat saat ini  sedang dilakukan pembangunan secara permanen dilingkungan Mapolres Lambar.

Polisi Sanak Lunik:
Budaya tertib hukum dan internalisasi terhadap peran Polri di masyarakat perlu dilaksanakan sejak dini.Konsep Polisi Sanak Lunik merupakan implementasi kebijakan Pimpinan Polda Lampung berupa Polisi Cilik (PCL) yang dikaitkan dengan kearifan lokal.Sasaran kegiatan ini bersifat strategis dalam membangun budaya tertib hukum dan internalisasi kecintaan masyarakat kepada Polri sebagai Pelindung, Pengayom dan Pelayan masyarakat.

Konsep Polisi Sanak Lunik bertalian dengan spoting agent dan talent scouting secara dini dalam menyiapkan SDM Polri masa depan sebagai WCO (World Class Organisation) yang menjadi rujukan (benchmarked) dan referensi unggulan dalam pelayanan prima kepada masyarakat. Selain itu pembentukan Polisi Sanak Lunik ini bertujuan untuk menanamkan kecintaan masyarakat kepada Polri sejak usia dini.

SMS Broadcast:
Keterbukaan infromasi publik menjadi kebutuhan di era demokrasi. Opini yang diciptakan media massa dan saluran informasi lainnya, dengan sudut pandang tertentu, dapat menjadi provokasi dan kecurigaan. SMS broadcast Polres Lampung Barat diarahkan kepada 254 peratin/kepala desa untuk memberikan penjelasan dan feed back informasi dari masyarakat untuk direspon Polres Lampung Barat secara cepat.

SMS broadcast di Lampung Barat ini juga memiliki koneksi dengan seluruh perwira di lingkungan Polres Lampung Barat, guna menyampaikan apa-apa yang perlu ditindaklanjuti para pengemban fungsi operasional. Dalam mewujudkan program ini Polres Lambar sebagai penggagas (misitor) bermitra dengan PEMDA, KODIM (TNI) dan PT. XL. AXIATA. Tbk.

Program SMS Broadcast dilatarbelakangi adanya kesadaran akan keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh Polres Lampun Barat dalam menghadapi tantangan tugas yang demikian kompleks, ditambah dengan kondisi geografis dan keragaman sosiologis, yaitu dengan jumlah Polsek yang hanya 7 (tujuh) polsek untuk mengcover 25 Kecamatan, maka keberadaan SMS BROADCAST sangat diperlukan sebagai sarana untuk memperluas jaringan informasi dalam rangka mewujudkan keterbukaan informasi public dan kecepatan penyampaian informasi di era transparansi, sehingga seluruh kejadian yang terjadi dijajaran dapat segera diketahui dan di antisipasi dalam rangka cipta kondisi yang lebih kondusif.

Pembentukan Tim Perumus (Think Tank):Inti (core) dalam setiap sistem manajemen adalah pengambilan keputusan.Dalam upaya meningkatkan kualitas dan akurasi pengambilan keputusan diperlukan sumber daya (resources) cukup dan representatif.Istilah “Think tank” atau “Tank yang Berpikir” muncul pertama kali pada perang Vietnam di saat pasukan AS tidak efektif mengerahkan alutsista dalam peperangan.Dengan pertimbangan untuk mengeliminasi resiko dan inefisiensi strategi, maka dibentuklah think tankyang menjadi alternatif solusi atas “kekalahan” AS dalam perang Vietnam. Pelibatan para cerdik cendikia dan lembaga R&D (Research and Development) dalam pengambilan keputusan startegi perang Vietnam, maka muncullah Rand Corporation, Phoenix Foundation dan lembaga think tank sejenisnya yang berperan memberi masukan dalam pengambilan keputusan bagi militer AS.

Polres Lampung Barat memandang perlu peran think tank yang diketuai oleh Wakapolres dalam memberikan masukan pengambilan keputusan untuk lebih bijak dalam bertindak.Think tank Polres Lampung Barat bertugas mengumpulkan baket dan informasi sebanyak-banyaknya serta memberikan rumusan dan rekomendasi kepada Kasatwil untuk bijak dalam bertindak.Tim ini juga memberikan gagasan-gagasan yang dipandang perlu untuk diterapkan di Polres Lampung Barat.

Perwira Membina: Dalam rangka implementasi program Polisi Sejuta Kawan yang dicanangkan Polda Lampung, para perwira dilingkungan Polres Lampung Barat diwajibkan memiliki komunitas binaan. Konsep perwira membina ini dilaksanakan sebagai langkah percepatan (akselerasi) pencapaian program Polisi sejuta kawan. Konsep perwira membina ini dilakukan dengan berbagai bentuk kegiatan antara lain: lomba/pertandingan dalam komunitas, touring, dan kegiatan-kegiatan masyarakat lainya yang di pelopori oleh para perwira sebagai Pembina komunitas yang ada di wilayah Lampung Barat.

Jumat Keliling:Masyarakat Lampung Barat 99% adalah muslim, agar Polisi di Lampung Barat dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan dicintai masyarakat, perlu diterapkan kegiatan asosiatif berupa kegiatan ibadah bersama yaitu sholat jum’at yang dilaksanakan secara keliling oleh para perwira Polres dan Jajaran.

Pelaksanaan sholat Jumat keliling tidak hanya dilaksanakan di wilayah ibu kota kabupaten, tetapi juga di wilayah pinggiran yang jauh dari ibu kota Kabupaten Lampung Barat. Dalam kegiatan ini diawali dengan penyampaian pesan-pesan Kamtibmas.

Satgas Terpadu PT KCMU:Salah satu permasalahan yang menjadi potensi konflik di Lampung Barat adalah sengketa PT KCMU (Karyacanggih Mandirutama) dengan para peserta petani sawit plasma.Perjanjian kerjasama dengan pola inti-plasma dimulai sejak tahun 1995 yang hingga saat ini sertipikat tanah masih dikuasai PT KCMU dan hutang para petani sawit plasma.

Polemik PT KCMU dengan para petani plasma masih berlangsung hingga sekarang.Masyarakat berupaya mempermasalahkna legalitas PT KCMU utamanya HGU dan ijin usaha perkebunannya yang tujuannya agar dilakukan land reform sehingga lahan inti + 2700 hektar dikembalikan ke masyarakat.

Aksi “saling serang” antara PT KCMU dengan masyarakat petani plasma masih berlangsung. Baik opini yang menyudutkan maupun aksi pencurian tandan sawit oleh masyarakat.Polres Lampung Barat melihat permasalahan ini perlu diselesaikan secara interdepartemen dengan dibentuknya satgas terpadu dengan Keputusan Bupati yang melibatkan TNI, BPN, kepala dinas-kepala dinas, camat dan berkonsultasi dengan Ditjen Perkebunan – Kementerian Kehutanan.

Pelucutan Senjata para anggota Polri guna Pencegahan jatuhnya Korban.Polres Lampung Barat memahami bahwa kegiatan di Lapangan harus meminimalisir atau mencegah jatuhnya korban. Dalam upaya ini, setiap kegiatan yang akan bersinggungan massa dilakukan “pelucutan senjata” yang dititipkan kepada provos selaku pelaksana pengamanan internal.

Kegiatan seperti ini lazim dilakukan sebelum menangani aksi unjuk rasa atau aksi massa lainnya.Di tengah opini publik yang selalu menyudutkan Polri, upaya ini diarahkan untuk mencegah blow up opini yang mendiskreditkan atau memojokkan Polisi.

Konsignes demikian tidak hanya diberlakukan secara internal, melainkan terhadap perkuatan yang di-BKO-kan ke Polres Lampung Barat.

Tim Manajemen Polmas:Polmas (community policing) sebagai falsafah pemolisian moderndiupayakan terimplementasi secara optimal di Lampung Barat.Kegiatan FKPM / BKPM, Polmas Kawasan dan 1 polisi, 1 desa ditunjang tim manajemen polmas yang diketuai oleh Wakapolres dan Kakesbangpol. Penasehat dalam tim manajemen polmas ini adalah Kapolres Lambar, unsur Fokorpimda/Muspida dan Tokoh Adat/Tokoh Masyarakat/ Tokoh Agama.
Tim Manajemen ini menghimpun sumber daya, memberikan arah dan mengelola pelaksanaan polmas (community policing) di Lampung Barat. Dua variabel kunci polmas: Partnership dan Problem Solver dilaksanakan bersamaan dengan Beranda Rakyat – Polres Lambar.

Kegiatan awal tim manaejemen polmas ini adalah polisi sejuta kawan dan agenda kegiatan polmas dalam FKPM.Dalam kegiatan pertama, polisi sejuta kawan, petugas polmas (termasuk perwira membina) bersilaturahmi dengan masyarakat dengan membawa buku kunjungan. Identifikasi permasalahan atau pesan masyarakat yang disampaikan akan dibahas dalam Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM) dan atau bertempat di Balai Kemitraan Polisi dan Masyarakat (BKPM).

Pos Tenda:Karakter geografis wilayah Lampung Barat dengan wilayah terpanjang di Provinsi Lampung membutuhkan sebaran pelayanan kepolisian.Secara proaktif, kehadiran polisi didukung dengan Pos Tenda yang dapat dipindah-pindahkan (portable) sesuai kapanpun dan dimanapun sesuai kebutuhan.

SIM Komunitas:Dalam rangka menyelenggarakan RBP Gelombang II, Polres Lampung Barat memberikan pelayanan prima kepolisian dengan“SIM Komunitas”.Dalam konsep ini Polres Lampung Barat secara proaktif mendatangi komunitas pemohon SIM guna memberi kemudahan dalam sebaran pelayanan namun tidak mengabaikan prosedur pemberian SIM kepada masyarakat.

Pengadaan Sarana Pendukung Polisi Sejuta Kawan (Souvenir/merchandise).Dalam menerapkan polisi sejuta kawan Polres Lampung Barat membuat souvenir yang bertujuan sebagai sarana sosialisasi dan kampanye kepada masyarakat. Bentuk suvenir ini adalah jam dinding dan payung “Polisi Sejuta Kawan Polres Lambar”.Tujuan dibuatnya merchandise ini adalah memberikan kenang-kenangan kepada masyarakat bahwa Polres Lampung Barat serius dalam mengajak masyarakat mendukung kegiatan polisi sejuta kawan di Polda Lampung.

Souvenir atau merchandise ini dibagikan secara cuma-cuma kepada para peratin, tokoh masyarakat dan tokoh-tokoh adat selaku opinion leader dalam komunitasnya.

Latihan Beladiri:Sebagai solusi alternatif dengan dibatasinya penggunaan senpi, Polres Lampung Barat menggalakkan latihan bela diri.Kapolres Lampung Barat berperan aktif dalam melatih personel Polres Lampung Barat.Di samping bertujuan sebagai sarana pembinaan fisik (kesamaptaan), bela diri Polri ini dimaksudkan untuk memberikan rasa percaya diri kepada personel Polres Lambar serta melatih naluri/reflek dalam menghadapi pelaku kejahatan.

Hasil yang Dicapai:Dari hasil terobosan kreatif (creative breakthrough) Polres Lampung Barat diperoleh hal-hal sebagai berikut:
- Polres Lambar sudah melakukan langkah-langkah proaktif dalam menyikapi polemik antara Petani Plasma dengan PT KCMU yang nampaknya berlarut-larut tanpa ada solusi secara pasti disebabkan pihak KCMU kurang transparan dalam pengelolaannya.
- Meningkatnya partisipasi masyarakat dan rasa kecintaan masyarakat terhadap polres Lampung Barat berupa bangunan SPKT Polres Lampung Barat.
- Partsipasi masyarakat dalam pembangunan Pos Polisi Bandar Belimbing Bengkunat Belimbing.
- Rehabilitasi Pos Pol Selendang Mayang Polsek Bengkunat

Penutup:

Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan hasil Terobosan Kreatif (creative breakthrough) dalam rangka RBP Gelombang IIdapat disimpulkan bahwa :
- Upaya peningkatan pelayanan prima kepolisian tengah dilakukan oleh Polres Lampung Barat.
- Terobosan Kreatif perlu diselenggarakan secara kontinyu guna mewujudkan Polri yang dicintai masyarakat di wilayah Lampung Barat.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka disarankan:
- Agar konsep Beranda Rakyat dapat diterapkan di seluruh Polda Lampung dalam rangka meneguhkan polisi sejuta kawan dan implementasi “Santun dalam bertutur, sopan dalam bertingkah dan bijak dalam bertindak.”
- Secara Kedinasan dibuat pos tenda dari Assarpras atau Biro Sarpras guna memperluas sebaran pelayanan kepolisian kepada masyarakat.

Demikian Laporan Upaya Terobosan kreatif ini dibuat, sebagai pertanggungjawaban tugas dan sebagai bahan pertimbangan pimpinan untuk menentukan kebijakan lebih lanjut. (adv)

Tidak ada komentar