HEADLINE

Finansial Jadi Kendala Prokasih

Bandarlampung, WL-Program Kali Bersih (Prokasih) diharapkan dapat meningkatkan kualitas air sungai secara bertahap. Meski harus diakui, hal ini akan sulit  dilakukan mengingat sungai-sungai yang ada di Kota Bandarlampung rata-rata sudah tercemar dengan limbah industri dan rumah tangga.

Sekretaris Komisi C DPRD Bandarlampung Septrio Frizo, mengatakan Badan Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPPLH) sebagai leading sector program ini diharapkan dapat mengungkap aspek lain dari fungsi pengawasan yang dilakukan. Seperti melakukan dan meningkatkan pemahaman dan sosialisasi mengenai Prokasih di kalangan instansi
pemerintah maupun pengusaha industri khususnya masyarakat. ’’Program ini akan berhasil jika kerja keras yang dilakukan BPPLH benar-benar maksimal. Kalau hanya sebatas lips service, ya percuma saja. Meski demikian, kami memberikan support terhadap program yang dilaksanakan,” kata dia.

Ditambahkan Septrio, program ini merupakan salah satu agenda menteri negara lingkungan hidup yang harus dilaksanakan. Apalagi jika menilik banyaknya sungai di kota ini yang sudah tercemar. Perbedaan yang mendasar antara program ini dengan program kerja sebelumnya terletak pada ruang lingkup yang diperluas dan diperdalam. Serta tata laksananya di daerah yang memberikan peran lebih besar kepada pemerintah. ’’Kalau dilihat dari tujuan, lebih spesifik pada upaya peningkatan kualitas air sungai agar tetap berfungsi sesuai peruntukannya,” paparnya.

Tercapainya kualitas air sungai yang baik, sehingga dapat meningkatkan fungsi sungai dalam menunjang pembangunan yang berkelanjutan. Harapan lain terciptanya sistem kelembagaan yang mampu melaksanakan pengendalian pencemaran air secara berkelanjutan.

“Jangan sampai putus upaya ini, jangan pula mundur kalau anggarannya tidak ada. Persoalan yang kita hadapi, kerap karena finansial,” timpalnya.

Terpisah, Kepala BPPLH Kota Bandarlampung Rejab menambahkan, program ini hampir serupa dengan beberapa program sebelumnya. Untuk kelancaran program ini, BPPLH membentuk tim khusus berjumlah 15 petugas yang
berfungsi melakukan pengawasan secara rutin terhadap kondisi sungai di Bandarlampung. ’’Lima belas petugas setiap harinya melihat kondisi sungai. Baik melakukan pencegahan terhadap sampah sebagai upaya mencegah banjir. Mereka didukung tiga unit kendaraan roda tiga, yang diharapkan dapat mengoptimalkan pola kerja,” beber Rejab.
Dia mengakui pemanasan global, banyaknya industri, dan kurang kepedulian masyarakat terhadap kebersihan sungai berpengaruh terhadap kondisi alam Bandarlampung. (len)

1 komentar: