HEADLINE

Eks Lahan Cengkih Mulai Digarap

Krui Selatan, WL-Areal eks perkebunan cengkih (Syzygium aromaticum) di Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Lampung Barat (Lambar), mulai ditanami lagi. Salah satunya di sekitar pematang (lahan perkebunan) Pekon Lintik, tanaman tersebut mulai dibudidayakan. Bahkan beberapa di antaranya telah mulai berbunga. “Sejak tiga tahun terakhir ini tanaman cenkih mulai bagus. Dulu sekitar awal 80-an tanaman cengkih di sini habis, batangnya kena ulat,” ungkap petani setempat, Isa Ansori, Minggu (5/2).

Cengkeh dapat disebut tanaman herbal yang tumbuh baik di tekstur tanah liat di daerah tropis lembab. Dapat pula tumbuh dengan baik di tanah merah dengan iklim yang lebih dingin dengan curah hujan terdistribusi dengan baik sangat ideal untuk pembungaan. Lahan budidaya cengkeh dipilih mempunyai drainase yang baik karena tanaman tidak dapat menahan air. Tanaman cengkeh berkembang baik di daerah dengan curah hujan tahunan 150-300 mm dan dapat tumbuh di ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Benih tanaman cengkeh untuk mendapatkan produk herbal cengkeh yang baik harus dikumpulkan dari buah masak untuk meningkatkan daya tumbuh. Buah-buah cengkeh untuk budidaya benih dikenal populer sebagai ibu dari cengkeh yang diambil dari buah yang matang di pohon dan biasanya jatuh sendiri secara alami, dikumpulkan dan ditanam langsung dalam pembibitan atau direndam lebih dahulu dalam air semalam kemudian dikeringkan dengan kain atau kertas bersih sebelum ditaburkan, benih berukuran sama untuk mendapatkan perkecambahan yang seragam dan baik.

Pembibitan dilakukan dalam bedengan dengan ukuran tinggi 15-20Cm, lebar 1 meter dengan panjang yang disesuaikan lahannya agar mudah dalam menabur benih. Bedengan harus terbuat dari tanah gembur campuran pasir dengan pasirnya merata. Benih-benih ditabur di atas bedengan dengan perawatan agar jangan sampai terkena erosi oleh air siraman atau air hujan. Beni-benih ditabur pada jarak 2-3Cm dengan kedalaman 2Cm, harus terlindungi dari sinar matahari langsung, perkecambahan berlangsung 10-15 hari, kemudian dipindahkan ke dalam polibag yang berisi campuran tanah dan pasir. Kadang-kadang bibit dipindahkan lagi setelah satu tahun untuk bibit dalam polibag plastik yang lebih besar dan siap untuk tanam setelah 18-24 bulan.

Area yang dipilih untuk penanaman cengkeh sebagai salah satu jenis tanaman herbal sebelumnya dibersihkan dari pertumbuhan liar, dibuat lubang ukuran  75x75x75Cm dengan jarak 6-7 meter. Lubang diisi dengan kompos atau pupuk kandang dan tanah aslinya.  Bibit cengkih dipindahkan dari polibag ke lubang tanam pada awal musim hujan. Tanaman cengkeh dapat dilakukan penanaman tumpangsari dengan jarak tanam disesuaikan dengan pohon lainnya, yaitu kelapa, kopi, atau yang lebih ideal untuk memberikan iklim mikro yang lembab dingin tumpangsari dilakukan dengan tanaman pisang.

Pemupukan tanaman cengkih menggunakan pupuk kandang atau kompos dengan dosis 50Kg ditambah tepung tulang atau tepung ikan 2-5 kg setiap pohon pohon per tahun dapat diterapkan sebagai dosis tunggal pada awal musim hujan di parit yang digali di sekitar pohon. Dosis pupuk yang dianjurkan untuk pupuk anorganik 40 gram urea, 110 gram super fosfat, dan kalium 80 gram. Pemupukan semakin meningkat sesuai dengan umur tanaman yaitu menjadi urea 600 gram, 1.560 gram fosfat super dan 1.250 gram kalium per tahunnya untuk pohon yang berumur 15 tahun atau lebih.
Diketahui produsen terbesar cengkih di dunia adalah  Tanzania dan Indonesia. Di India cengkeh ditanam di daerah perbukitan Tamilnadu, Kerala, dan Karnataka. (aga)

terbit 06 Februari 2012

Tidak ada komentar