HEADLINE

Bentrok Mahasiswa Unila Berujung Damai

Jum'at, 23 September 2011

Bandarlampung, WL - Bentrok puluhan mahasiswa Universitas Lampung (Unila) antara mahasiswa Fakultas Teknik (FT) versus mahasiswa Fisip, Rabu (21/9), akhirnya didamaikan. Keributan itu diduga berawal dari arak-arakan seusai mengikuti acara wisuda yang digelar di GSG perguruan tinggi tersebut. Suasana kampus
sempat kacau balau. Bahkan beberapa mobil serta gedung kampus mengalami kerusakan.

Malam harinya, kedua kubu yang bertikai diajak untuk bermusyawarah guna menyelesaikan permasalahan. Mediasi dilakukan di Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa dipimpin oleh PR III Unila Prof Dr. Sunarto, S.H., M.H. Ikut dalam perundingan tersebut Kapolres Bandarlampung AKBP Guntor Gaffar, Dekan F.T.
Lusmeillia Afriani, Dekan Fisip Agus Hadiawan, dan Pembantu Dekan III Fisip Drs. Ikram, M.Si.

Dari pihak mahasiswa diwakili Gubernur F.T. Fauzil Alim, Gubernur Fisip Mijwad, dan Gubernur BEM Unila Eko Primananda. Pada kesempatan itu, Sunarto menekankan, semua persoalan seputar bentrok atau tawuran telah usai. "Semua sudah beres, tidak ada lagi dendam kita semua masih satu almamater. Anak-anak yang bertikai akan dibina atas kesalahan yang dilakukan," ujar Sunarto.

Atas segala kerugian yang terjadi atas kerusuhan ini, lanjut dia, akan segera diinventarisasi. "Berapa kerugian materiil atas gedung dan kendaraan. Kita data dahulu, baru setelah itu kita pikirkan rencana selanjutnya,"
ungkapnya.

Sementara, Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Syaiful Wahyudi, mengatakan pihaknya tetap melakukan pemantauan pascatawuran antara mahasiswa FT versus Fisip itu. "Polisi tetap melihat perkembangan pasca kerusuhan. Jangan sampai ada pihak yang memperkeruh suasana," kata Syaiful, Kamis
(22/9).

Menurut Syaiful, pihaknya belum menetapkan tersangka terkait tawuran tersebut. Mantan kapolsek Panjang itu mengaku pihaknya belum bisa menindaklanjuti insiden kerusuhan tersebut. Pasalnya belum ada laporan dari mahasiswa. "Sampai saat ini belum ada pihak yang melapor ke polisi."

Kabag Ops Polresta BandarLampung Kompol Dedi Dewantho, mengatakan pihak kepolisan menyerahkan penyelesaian bentrok tersebut kepada pihak internal Rektorat Unila. Namun pihaknya tetap melakukan penyelidikan. "Penyelidikan wajib dilakukan. Tapi hasilnya mengacu pada perdamaian yang dilakukan
Unila,” terang mantan Kasat Lantas Polresta Bandarlampung ini. Perdamaian nantinya harus memberi rasa keadilan kepada semua pihak yang bertikai. "Ini agar semuanya sama-sama puas. Sehingga tidak memicu bentrok kembali," ungkapnya. Guna pengamanan, polisi  menempatkan dua peleton Sabhara Polda Lampung dan Polresta Bandarlampung. "Penempatan personel Sabhara kami lakukan sampai situasi benar-benar aman. Dan itu dibantu personel polsek setempat," ujar Dedi.

Prof Sunarto menyatakan belum ada keputusan untuk meliburkan mahasiswa. "Masih dilakukan koordinasi terkait masalah tersebut," ujarnya. Namun keadaan berbeda terjadi pada Fisip. Kampus ini meliburkan mahasiswanya tiga hari ke depan. Untuk Jurusan Sosiologi, sekretaris jurusan meminta mahasiswa
untuk meliburkan diri. "Umumkan kepada teman-teman bahwa hari Kamis, Jumat, dan Sabtu, tanggal 22-24 September 2011 perkuliahan diliburkan," ujar Sekretaris Jurusan Sosiologi, Susetyo. (lan)

Tidak ada komentar