Marak, Pengemis di Kota Bandarlampung
Bandarlampung, WL - 11 Agustus 2011
Maraknya pengemis dan anak jalanan (anjal) di Kota Tapis saat romadlon 1432 H tahun ini, menyebabkan Walikota Bandarlampung Herman HN segera mengambil langkah tegas, menertibkannya. Baik pengemis tetap maupun pengemis musiman serta anjal tersebut.
Itu dilakukan dengan melibatkan pihak Dinas Sosial dan Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP), Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung melakukan sweeping di setiap sudut kota. Seperti di masjid-masjid, di pusat- pusat perbelanjaan, dan di perempatan lampu merah serta di seluruh pinggiran jalan.
“Nanti Dinas Sosial dan Pol PP rutin melakukan penertiban. Kemudian mereka ditempatkan di lokasi-lokasi yang dianggap menjadi tempat-tempat beraktivitasnya para pengemis tersebut, seperti perempatan-perempatan jalan,” kata walikta seusai rapat paripurna di Gedung DPRD Kota, Kamis (11/8).
Kasat Pol PP Kota Bandarlampung Cik Raden, ketika dikonfirmasi, saat pembukaan pasar murah di Lapangan Enggal, membenarkan jika selama romadlon hingga mendekati Hari Raya Idul Fitri, para pengemis dan anjal di Kota Bandarlampung meningkat dari hari biasanya.
Dia juga mengatakan, Satpol PP kerap melakukan razia pengemis dan anjal dan selanjutnya diserahkan kepada Dinas Sosial (Dinsos). “Kami sering melakukan razia, anggota juga telah mengamankan anjal dan diserahkan ke pihak dinsos,” katanya.
Sementara itu, Kadissos Akuan Effendi menganggap melonjaknya jumlah pengemis dan anjal selama romadlon ini suatu fenomena. “Memang jumlah anjal dan pengemis ini merupakan suatu fenomena musiman yang terjadi pada setiap tahun. Umumnya mereka itu orang yang tidak memiliki pekerjaan tetap, dan terpaksa mengemis, dengan memanfaatkan momentum Ramadan,” ujarnya.
Dissos sediri gencar melakukan razia, namun hasilnya belum memuaskan. “Kami sudah rutin melakukan razia dengan berkoordinasi dengan Satpol PP, namun setelah dibina dan dikembalikan, mereka kembali mengemis lagi,” tutupnya. (len)
Maraknya pengemis dan anak jalanan (anjal) di Kota Tapis saat romadlon 1432 H tahun ini, menyebabkan Walikota Bandarlampung Herman HN segera mengambil langkah tegas, menertibkannya. Baik pengemis tetap maupun pengemis musiman serta anjal tersebut.
Itu dilakukan dengan melibatkan pihak Dinas Sosial dan Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP), Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung melakukan sweeping di setiap sudut kota. Seperti di masjid-masjid, di pusat- pusat perbelanjaan, dan di perempatan lampu merah serta di seluruh pinggiran jalan.
“Nanti Dinas Sosial dan Pol PP rutin melakukan penertiban. Kemudian mereka ditempatkan di lokasi-lokasi yang dianggap menjadi tempat-tempat beraktivitasnya para pengemis tersebut, seperti perempatan-perempatan jalan,” kata walikta seusai rapat paripurna di Gedung DPRD Kota, Kamis (11/8).
Kasat Pol PP Kota Bandarlampung Cik Raden, ketika dikonfirmasi, saat pembukaan pasar murah di Lapangan Enggal, membenarkan jika selama romadlon hingga mendekati Hari Raya Idul Fitri, para pengemis dan anjal di Kota Bandarlampung meningkat dari hari biasanya.
Dia juga mengatakan, Satpol PP kerap melakukan razia pengemis dan anjal dan selanjutnya diserahkan kepada Dinas Sosial (Dinsos). “Kami sering melakukan razia, anggota juga telah mengamankan anjal dan diserahkan ke pihak dinsos,” katanya.
Sementara itu, Kadissos Akuan Effendi menganggap melonjaknya jumlah pengemis dan anjal selama romadlon ini suatu fenomena. “Memang jumlah anjal dan pengemis ini merupakan suatu fenomena musiman yang terjadi pada setiap tahun. Umumnya mereka itu orang yang tidak memiliki pekerjaan tetap, dan terpaksa mengemis, dengan memanfaatkan momentum Ramadan,” ujarnya.
Dissos sediri gencar melakukan razia, namun hasilnya belum memuaskan. “Kami sudah rutin melakukan razia dengan berkoordinasi dengan Satpol PP, namun setelah dibina dan dikembalikan, mereka kembali mengemis lagi,” tutupnya. (len)
Tidak ada komentar