Bawang Merah Melimpah, Kebutuhan Tetap
Bandarlampung, WL - 12 Juli 2011
Pasokan bawang merah di sejumlah pasar di Kota Bandarlampung, terutama dari Brebes Jawa Tengah, sejak sepekan terakhir meningkat. "Bawang merah lokal terutama asal Brebes banyak memenuhi pasar di kota itu," kata Rasmini, pedagang bawang di Pasar Bambukuning, Selasa (12/7).
Ia menyebutkan, meningkatnya pasokan komoditas itu membuat harganya turun sekitar Rp1.000 per kilogram (kg). Harga bawang mera,h lanjutnya, saat ini dijual Rp18.000/kg atau turun dibandingkan seminggu lalu yang mencapai Rp19.000/kg.
Penurunan harga bawang merah itu dipicu meningkatnya produksi komoditas tersebut di sejumlah sentra perkebunan bawang di tanah air terutama dari Brebes. Sementara permintaan konsumen akan bawang merah masih tetap stabil.
Andi, pedagang bawang merah di Pasar Tamin Bandarlampung, mengatakan sejak pekan lalu harga komoditas tersebut turun menyusul meningkatnya pasokan bawang merah dari Brebes Jateng ke sejumlah pasar di Bandarlampung.
Sementara kata dia, bawang merah impor asal Vietnam mulia berkurang dan tidak lagi membanjiri pasar di Bandarlampung. "Menurunnya impor bawang dari negara lain mengakibatkan harga bawang lokal meningkat," kata dia.
Sementara, harga bawang merah tersebut di tingkat petani saat ini berkisar Rp11.000-Rp12.000/kg. Padahal, dua bulan lalu harganya di tingkat petani sempat merosot ke level Rp9.000/kg. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, harga rata-rata bawang merah nasional pada Juli 2011 sebesar Rp18 ribu/kg.
Juni lalu harga rata-rata bawang merah nasional sebesar Rp19 ribu/kg dan saat ini turun sekitar 5,26%. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan impor bawang merah sepanjang empat bulan pertama tahun 2011 sekitar 105 ribu ton dengan nilai 50 juta dolar AS. (len)
Pasokan bawang merah di sejumlah pasar di Kota Bandarlampung, terutama dari Brebes Jawa Tengah, sejak sepekan terakhir meningkat. "Bawang merah lokal terutama asal Brebes banyak memenuhi pasar di kota itu," kata Rasmini, pedagang bawang di Pasar Bambukuning, Selasa (12/7).
Ia menyebutkan, meningkatnya pasokan komoditas itu membuat harganya turun sekitar Rp1.000 per kilogram (kg). Harga bawang mera,h lanjutnya, saat ini dijual Rp18.000/kg atau turun dibandingkan seminggu lalu yang mencapai Rp19.000/kg.
Penurunan harga bawang merah itu dipicu meningkatnya produksi komoditas tersebut di sejumlah sentra perkebunan bawang di tanah air terutama dari Brebes. Sementara permintaan konsumen akan bawang merah masih tetap stabil.
Andi, pedagang bawang merah di Pasar Tamin Bandarlampung, mengatakan sejak pekan lalu harga komoditas tersebut turun menyusul meningkatnya pasokan bawang merah dari Brebes Jateng ke sejumlah pasar di Bandarlampung.
Sementara kata dia, bawang merah impor asal Vietnam mulia berkurang dan tidak lagi membanjiri pasar di Bandarlampung. "Menurunnya impor bawang dari negara lain mengakibatkan harga bawang lokal meningkat," kata dia.
Sementara, harga bawang merah tersebut di tingkat petani saat ini berkisar Rp11.000-Rp12.000/kg. Padahal, dua bulan lalu harganya di tingkat petani sempat merosot ke level Rp9.000/kg. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, harga rata-rata bawang merah nasional pada Juli 2011 sebesar Rp18 ribu/kg.
Juni lalu harga rata-rata bawang merah nasional sebesar Rp19 ribu/kg dan saat ini turun sekitar 5,26%. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan impor bawang merah sepanjang empat bulan pertama tahun 2011 sekitar 105 ribu ton dengan nilai 50 juta dolar AS. (len)
Tidak ada komentar