HEADLINE

Ayo, Bangun Lampung Barat Secara Utuh

KANTOR Inspektorat Provinsi Lampung di Jl. DR. Susilo No. 42 Bandarlampung, sore itu tampak sepi. Para pegawai sudah banyak yang kembali ke rumahnya masing-masing karena jam dinding sudah menunjukkan pukul 16.00. Gedung bertingkat itu teronggok bisu. Terlihat hanya beberapa petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang berdiri di dekat pintu masuk, serta beberapa sekuriti yang tengah duduk di pos jaga.

Setelah dipersilakan masuk, Warta Lambar yang akan menemui Fahrurrazi secara eksklusif di kantor tersebut, didampingi seorang anggota Satpol PP menuju ruangannya. Ruang kantornya yang terletak di lantai 2 gedung bagian belakang tersebut tampak asri. Ada berbagai tanaman hias yang tertata rapi.

Ditemui di ruang kerjanya, Fahrurrazi yang tak lain adalah seorang putra asli Lampung Barat (Lambar), yang kini dipercaya menjadi Kepala Seksi Kemasyarakatan Inspektorat Propinsi Lampung tersebut, terlihat santai. Perawakannya yang kebapakan, dengan senyum yang selalu menghias bibirnya, ia menyilahkan Warta Lambar memasuki ruangannya.

Berbincang di ruang kerjanya sama sekali tidak menimbulkan kesan formal. Bahkan ia terlihat santai. Memulai perbincangan sore itu, ia mengatakan bahwa memang benar adanya dia akan menjadi salah satu kandidat calon bupati Lambar periode 2012-2017 yang akan maju pada pemilukada mendatang.

Tetapi bukan karena ada unsur kepentingan, “Pencalonan sa murni keinginan rakyat khususnya yang ada di wilayah pesisir Lampung Barat. Selain itu ada serupa panggilan jiwa untuk turut dan ikut andil membangun Bumi Lampung Barat,” ujar pria yang beralamat di Jl. Panglima Polim Gang Randu No. 41 Bandarlampung ini. 

“Potensi alam dan posisi Lampung Barat menurut saya cukup baik. Dari keadaan alamnya yang luar biasa, saya merasa terpanggil untuk mengembangkan bagaimana agar Lampung Barat mampu menembus dunia Internasional, dengan kekayaan potensinya. Tidak hanya kawasan wisatanya yang eksotik, tetapi keberagaman masyarakatnya juga akan menjadikan Lampung Barat bumi yang semakin kaya,” Paparnya dengan bersemangat.

“Bumi Lampung Barat bahkan ada yang belum tersentuh dan terjamah manusia. Sebagai contoh, tepian Danau Ranau dan kawasan pantai Pesisir Barat yang masih belum dikembangkan. Padahal potensi alam di sini jelas sangat besar, tergantung bagaimana usaha dan upaya mengembangkan dan mengelolanya,” ujarnya.

Ia melanjutkan, keadaan alam yang potensial tersebut masih berkembang secara alamiah saja dan belum dikelola secara profesional oleh pemkab setempat. Belum ditemukan cara maksimal meningkatkan ekonomi masyarakatnya. “Bahkan ada sebagian masyarakatnya yang merasa dianaktirikan,” sesalnya.

Dengan raut wajah bersemangat, Fahrurrazi kembali melanjutkan. “Sebenarnya saya sangat termotivasi, khususnya masyarakat Pesisir Barat yang selama keberadaanya di Lampung Barat yang selalu ‘dinabobokkan’ oleh janji-janji pemekaran untuk menjadi kabupaten baru, tetapi kenyataanya nihil. Semua tidak ada yang berjalan,” paparnya.

“Yang disesalkan, pada saat itu kabupaten baru seperti Pringsewu, merupakan kabupaten yang baru direncanakan pembuatannya, sedangkan untuk Pesisir Barat sudah berjalan sebagian dan sudah digembar-gemborkan pengembangannya jauh hari sebelumnya. Tetapi kenyataannya sekarang adalah Pringsewu jauh lebih maju dan menyusul Kabupaten Mesuji. Hal ini jelas secara otomatis membuat Pesisir Barat semakin tertinggal,” ujar pria kelahiran Pekon Tanjungsakti Lemong Lampung Barat, 1 Februari 1962 ini.

“Karena merasa terpanggil dan dengan melihat kondisi Pesisir Barat tersebut, saya merasa inilah saatnya untuk mengembangkan dan bersama komponen masyarakat yang ada untuk bersama-sama membangun Lampung Barat secara utuh, tidak hanya fisiknya saja, tetapi juga masyarakatny,a” kata suami dari Hj. Linda Birsye, SH, MH ini.

“Membangun masyarakat yang dimaksud menjaga dan mengajarkan akhlak yang baik, khususnya bagi para pemudanya. Saat ini sudah sering kita lihat bagaimana para pemuda mulai memudar rasa hormatnya kepada orangtua khususnya.”

Telepon genggamnya, berdering. Membuatnya berhenti sejenak untuk berbicara dengan orang di seberang sana. Beberapa saat kemudian iapun kembali melanjutkan perbincangan.
Niatnya untuk membangun bumi Lampung Barat tampaknya tidak main-main. Berdasarkan penuturannya, ia akan membangun kawasan wisata Lampung Barat yang akan menjadi aset tak ternilai bagi Bumi Pertiwi Indonesia.

“Saya tertarik untuk mengembangkan obyek wisata terutama Tanjungsetia. Saya yakin jika dikelola secara professional maka kampung turis tersebut akan menjadi objek wisata yang akan mendunia. Buat aturan yang jelas, serta rencana yang matang, serta mematuhi rambu-rambu dan sanksi bagi pelanggarnya,” kata ayah empat anak ini.

“Bukankah dengan cara ini dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), tinggal bagaimana kita mengelolanya,” ujarnya optimis. (leni marlina)

Tidak ada komentar