HEADLINE

Warga Pulaupisang Tidak Boleh Terus Keluar

Pesisir Barat - Pj. Bupati Kabupaten Pesisir Barat (KPB) H. Kherlani, S.E., M.M., berharap agar warga Kecamatan Pulaupisang, tidak terus menerus meninggalkan pulau tersebut hanya karena alasan untuk mencari pekerjaan tetap. Mengingat, akibat dari hal tersebut harapan untuk bisa menjadikan masyarakat pulaupisang penuh dengan kesejahteraan akan sulit tercapai. Jika masyarakatnya tidak lagi meninggalkan pulau tersebut, maka bukan hanya masyarakatnya sejahtera, melainkan nama pulau tersebut dikenal sebagai pulau yang penuh potensi dapat dikenal hingga mancanegara.

Demikian dikatakan Kherlani, ketika dikonfirmasi wartawan koran ini, Rabu (31/7), agar masyarakat untuk tidak terus menerus meninggalkan pulaupisang, maka harus ada kegiatan besar yang dapat memicu meningkatnya taraf perekonomian masyarakatnya. Salah satu langkahnya, menurut Kherlani, dengan memanfaatkan sentra yang selama ini sudah dikenal masyarakat banyak yaitu sentra kerajinan tapis. "Dengan mengarahkan masyarakatnya terus menyulam kain tapis, maka itu bisa saja membuat masyarakat tidak mau untuk meninggalkan daerah asalnya," jelas Kherlani.

Meski demikian, yang menjadi permasalahannya tidak semua masyarakat mampu menyulam kain tapis. Selain itu, masalah pendistribusian hasil kerajinan tersebut juga menjadi kendala terbesarnya. "Tidak semua masyarakatnya bisa menyulam kain tapis, dan kain tapis yang sudah disulam juga tidak jelas kemana akan didistribusikan," lanjutnya.

Kherlani menjelaskan solusi untuk memecahkan kendala tersebut, maka harus ada tempat untuk belajar cara-cara menyulam kain tapis terhadap masyarakat, dan memasukan program penyulaman kain tapis ke mata pelajaran tambahan atau ekstrakurikuler di pendidikan Sekolah Dasar (SD). "Dengan anak-anak diajarkan sejak dini dan masyarakat lainnya diajarkan cara penyulaman kain tapis, bisa membuat mereka mengerti dan terus menggeluti kerajinan menyulam kain tapis," imbuhnya.

Ketika hasil sulam tapis berhasil diproduksi oleh masyarakat banyak yang pastinya berdampak pada banyaknya jumlah produksi kain tapis, maka tugas berikutnya yaitu dengan menggandeng para pedagang untuk bekerja sama dalam hal pemasaran kain tapis. "Seperti halnya yang ada di Bandarlampung, disana ada satu toko yang menjual kain tapis yang memang khusus dari Krui, dan itu sangat bagus jika digandeng untuk jalinan kerja sama memasarkan kain tapis dari Pulaupisang" kata Kherlani.

Selain dalam hal penyulaman kain tapis, yang masih tertinggal di wilayah itu yaitu dalam hal hasil lautnya, yang hingga kini setiap ikan hasil tangkapan langsung dijual dipasaran. Padahal, menurut dia, ikan hasil tangkapan tersebut masih bisa diolah menjadi beberapa bentuk makanan, salah satunya yaitu abon ikan. "Namun karena masyarakatnya yang belum tahu cara pengolahannya sehingga hal itu tidak terlihat di wilayah kita ini. Maka dari itu akan lebih bagus jika diadakan juga pembelajaran terhadap masyarakat dalam hal mengolah daging ikan menjadi beberapa bahan makanan yang pastinya itu lebih menguntungkan ketimbang harus dijual dengan ikan yang bulat di pasaran," tandasnya.

Terkait tentang pembelajaran terhadap cara penyulaman kain tapis dan pengolahan daging ikan, Kherlani mengatakan, pemkab memastikan 2014 mendatang dua hal itu mulai berjalan. "Tahun depan saya pastikan dua hal tersebut dapat kita mulai, yang kita harapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya," tutup Kherlani.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif (Disparekraf), Drs. Guntur Panjaitan, menjelaskan bahwa pariwisata di Kecamatan Pulaupisang dinilai sangat berpotensi bisa dikenal hingga mancanegara. Namun untuk mengeksplore potensi tersebut masih terkendala transportasi dan penerangan. "Terkait masalah transportasi, pimpinan sudah memerintahkan saya untuk menyiapkan proposal yang akan diajukan ke pemerintah pusat untuk pembangunan jembatan gantung, sementara masalah penerangan di Pulaupisang sendiri sudah mempunyai Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), hanya saja pembangkit itu sekarang kondisinya rusak karena kapasitasnya yang berlebihan," pungkasnya. (nov)

Tidak ada komentar