Rencana Bendungan Waymahnai Jadi Agenda Utama
Kamis, 15 September 2011
Krui Selatan, WL- Rencana pembangunan Waymahnai Pekon Mandirisejati Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Lampung Barat (Lambar), sudah diwacanakan sejak tahun 1978 lalu, hingga kini menjadi agenda utama pembangunan dikecamatan tersebut. Peratin Pekon Balaikencana, Heri Satriadi Jaya, kepada Warta Lambar, Rabu (14/9). Wacana pembangunan bendungan Waymahnai sudah da sejak 33 tahun silam. Pada tahun 1992 dan 2003 Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi turun langsung untuk meninjau dan mengukur lokasi. Namun hingga kini rencana tersebut belum dapat dipastikan waktu pembangunan dapat dimulai, mengingat dana yang dibutuhkan mencapai angka milyaran lebih. “Kalau pengukuran sudah dilakukan dua kali, namun kami belumtahu kapan itu dapat dimulai,” ujar Heri.
Heri menjelaskan jika dilihat dari segi dana, pemkab lambar tidak menyanggupi pembangunan bendungan yang dapat mengairi sawah seluas 1929 Ha itu, meski demikian pemkab akan berupaya penuh membahas hal tersebut dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat provinsi. “Pemkab tidak dapat menyanggupi hal tersebut tapi diupayakan akan diajukan dalam Musrenbang tingkat provinsi,” Heri berharap dalam dua tahun kedepan rencana tersebut sudah mempunyai keputusan sesuai harapan masyarakat.
Mengingat umumnya sawah diwilayah pesisir utamanya dikecamatan itu, masih berupa sawah tadah hujan. “Apabila rencana tersebut dapat dimulai, dapat mengairi sawah dari Pekon Kampungjawa Kecamatan Pesisir Tengah sampai Pekon Tulungbamban Kecamatan Pesisir Selatan,” pungkas Heri. (nov)
Krui Selatan, WL- Rencana pembangunan Waymahnai Pekon Mandirisejati Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Lampung Barat (Lambar), sudah diwacanakan sejak tahun 1978 lalu, hingga kini menjadi agenda utama pembangunan dikecamatan tersebut. Peratin Pekon Balaikencana, Heri Satriadi Jaya, kepada Warta Lambar, Rabu (14/9). Wacana pembangunan bendungan Waymahnai sudah da sejak 33 tahun silam. Pada tahun 1992 dan 2003 Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi turun langsung untuk meninjau dan mengukur lokasi. Namun hingga kini rencana tersebut belum dapat dipastikan waktu pembangunan dapat dimulai, mengingat dana yang dibutuhkan mencapai angka milyaran lebih. “Kalau pengukuran sudah dilakukan dua kali, namun kami belumtahu kapan itu dapat dimulai,” ujar Heri.
Heri menjelaskan jika dilihat dari segi dana, pemkab lambar tidak menyanggupi pembangunan bendungan yang dapat mengairi sawah seluas 1929 Ha itu, meski demikian pemkab akan berupaya penuh membahas hal tersebut dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat provinsi. “Pemkab tidak dapat menyanggupi hal tersebut tapi diupayakan akan diajukan dalam Musrenbang tingkat provinsi,” Heri berharap dalam dua tahun kedepan rencana tersebut sudah mempunyai keputusan sesuai harapan masyarakat.
Mengingat umumnya sawah diwilayah pesisir utamanya dikecamatan itu, masih berupa sawah tadah hujan. “Apabila rencana tersebut dapat dimulai, dapat mengairi sawah dari Pekon Kampungjawa Kecamatan Pesisir Tengah sampai Pekon Tulungbamban Kecamatan Pesisir Selatan,” pungkas Heri. (nov)
Tidak ada komentar