HEADLINE

Proposal Warga 4 Pekon Belum Direspons

Senin, 19 September 2011

Belalau, WL - Sedikitnya 32 warga masyarakat dari empat pekon, masing-masing Pemangku Waysemangka Pekon Bedudu, Pekon Kejadian Kecamatan Belalau, Pekon Canggu, dan Pekon Kerang Kecamatan Batubrak Kabupaten Lampung Barat (Lambar), mempertanyakan kejelasan ihwal pengajuan proposal untuk dibangunnya irigasi Waysehuwok di Pemangku Waysemangka sepanjang 3Km untuk mengaliri lebih dari 73 hektare areal persawahan.

Proposal yang diajukan ke Dinas Pengerjaan Umum (PU), pertengahan 2009 lalu hingga kini belum direalisasikan, petani juga mempertanyakan bukan tanpa alasan. Sebab pada tahun 2010 tim dari Bidang Pengairan didampingi perwakilan keempat pekon tersebut sempat turun ke lokasi untuk mengkroscek dan dinyatakan layak. Sehingga hal tersebut telah dipastikan bahwa akan ada pembangunan irigasi sebagaimaan dimaksud.

Menurut Haidar, warga setempat, Minggu (18/9), para pemilik sawah merasa lega setelah tim dari Bidang Pengairan sempat mencari titik-titik strategis untuk dipasangkan pipa saluran irigasi dimaksud dimana petani ditugaskan meminta izin para pemilik sawah untuk penempatan pipa. Setelah perizinan dari pemilik sawah selesai kemudian dilanjutkan kembali ke instansi tersebut namun sudah memasuki tahun ketiga belum ada kejelasan.

Lanjut Haidar, sekadar diketahui setelah tidak berfungsinya saluran irigasi tersebut pada tahun 1994 pascagempa lebih dari 73 hektare areal persawahan tersebut menjadi sawah tadah hujan. Dan tidak sedikit areal persawahan yang dijadikan lahan perkebunan dan beralih ketananaman sayuran, mirisnya lagi banyak areal persawahan yang dibiarkan dipenuhi semak-semak yang dengan alasan jika dijadikan lahan perkebunan untuk menanam komuditas lain seperti kopi sangat tidak layak karena saat turun hujan areal persawahan tersebut dipenuhi air dan sebaliknya saat kemarau tidak ada satupun tanaman yang bisa ditanam. “Serta orang-orang tertentu yang tetap menanam padi itupun yang bisa membeli mesin penyedot air dari jarak yang cukup jauh,” ungkapnya.

Masih kata dia, terkait proposal yang telah diajukan dan waktu itu dijanjikan akan dibangun pada pertengahan 2010 jika memang tidak ada kejelasan pihaknya merasa kecewa, sebab banyak di Lambar irigasi yang masih layak dan tetap diberikan pembangunan. Dengan kondisi irigasi yang memang sudah tidak bisa digunakan lagi seperti irigasi Waysehuwok yang memang sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi serta harus ada pembangunan yang diarahkan pada irigasi dimaksud. “Banyak di Lambar irigasi yang masih layak namun tetap diberikan pembangunan namun mengenyhampingkan pembangunan untuk irigasi Waysehuwok yang memang kondisinya sudah memprihatinkan,” tandasnya.  (nop)

Tidak ada komentar