HEADLINE

SEMARAK PUISI MALAM MINGGU (Edisi 77)_PUISI PUISI SARASWATI

Redaksi Menerima Naskah
Kirim Puisi Minimal 5 Judul, Cerpen dan tulisan-tulisan lainnya. Lengkapi dengan biodata dan sejarah ringkas tentang dunia kepenulisanmu. Semua naskah dalam satu file MS Word
dikirim ke e-mail: riduanhamsyah@gmail.com
(Mohon maaf sebelumnya, program ini belum bisa memberikan honorium, cuma sebagai apresiasi untuk turut meramaikan dunia literasi tanah air kita. Salam)




PUISI PUISI SARASWATI


RANTING PATAH DI PEKARANGAN


Yang sebenarnya hidup dalam ingatan lain
bukan yang membiakkan
serupa badai yang menyisakan ranting ranting patah di pekarangan.

Kita pernah menjadi tunas setelahnya
kemudian terjerembab dalam
pernyataan terkadang menyudutkan
ke lembah antara satu sisi lain manusiaku
yang menggigit angin beserta bayangannya yang sembab.

Laksana edelweiss, yang hanya tumbuh di tanah surga
jauh setelah apa yang membakar dan memetakan lahar pada jarinya.

Dari sana kita lahir, bernalar pada retak tanah kemarau
berkali kali remuk di bilah keadaan
peruntungan hanya milik mereka
yang benar benar hidup.

Dan kita hanya menyelinap di kehidupan yang tak benar layak
untuk sekedar menarik nafas parau di jantung kota.

Masih memaku jalan pada serambi pagi buta,lusuhnya nasib yang tak beralamat akan
kepergian yang lesap
rintih berpeluh dan linunya sendi kata
sebanding untuk rumusan kehidupan, kita
bukan masuk hitungan kecuali
ketika musim tiba
turun merayap dari kemewahan
menyemai suara kecil (suara kita)
yang dijadikan buah anak tangga
demi meraih sebuah kasta.

Karawang, 09 Agustus 2017.



KEPING TANGGAL YANG BERLUSIN

Menunggu itu
bahasa waktu yang berusaha mengeja
detak kesabaran
dan setiap tafsirannya ‘kan berlainan.

Begitu pula, keping tanggal yang
berlusin tak pernah melahirkan angka 
di luar jangkauannya
hanya akan menyala atau meredup.

Karawang, 11 Agustus 2017.



JASADKU TANPA SEJARAH

Aku layaknya
usia lima tahun, kau
bacakan sebuah dongeng
dan menguap di telungkup mata.
Pertempuran yang lampau.

Tetaplah di situ
meski aku terlelap. Karena aku tetap merengek saat kata-kata jatuh dari senapan pula
saat dalam kerumunan mulai lesap seperti bangkai
juga saat tawaku berasa pahit darah.

Aku ini rumput hijau yang rebah
merangkul langit dan
di lupakan sejarah
meski darah pernah tumpah
dan separuh tulang menjadi akar.

Karawang, 13 Agustus 2017.



LELAKI BERBAYANG SEMU

Jalin ungkapan pernah menebas batang tahun
mengelus cahaya menjadikannya matahari
terbakar lantas menjadi poros yang menggulung dalam satu pusaran.

Mungkin kita sempat terpenjara
atas gerhana, meski kikuk 
kujamah lesung pipimu yang berpijar
di sudut malam lantas
kunamai kawah kerinduan.
ingin kumenetap merentas angkasa yang lapang
bersamamu lelaki berbayang semu.

Karawang, Agustus 2017. 



MALAIKAT BERSAYAP BELANG

Negeri ini adalah surga, takkan kau temukan malaikat selainnya.
Ia bersayap putih, berbulu lebat dan mengepak-ngepak di antara tiang istana.
Suatu hari ia pergi, bukan meninggalkan
namun 
pulang dengan sayap yang belang
separuh kemalaikatannya memanusiawi

ada lubang nganga menyebar aroma keserakahan, di huni berlusin-lusin pengerat.

Sepanjang sungai berampas madu
juga lembah-lembah retak yang mengusung
udara abu abu.
Negeri ini reruntuhan
satu persatu patah dahannya
di hisap pergi.

Karawang, 14 Agustus 2017.



TETAP BERSAMA KARANG

"Terima kasih." ucapmu
kepada malam
karena redupnya mengaburkan mata atas
mawar yang mati muda.

Kamu sekeras karang lalu
aku memeluk segumpal amarah
untuk aku tidurkan sebelum
lampu-lampu berubah menjadi reklame.
Riuh 'kan kugenggam agar kamu pulas.

Sesungguhnya
kamu adalah semesta yang menyenangkan untuk di tinggali
meski gejolak sempat memecahkan
separuh lautan menjadi hamparan angkasa.

Karawang, 12 Agustus 2017.


Tentang penulis

Saraswati, lahir di Karawang pada tanggal 19 mei 1990. Mulai belajar sastra dari Komsas Assalam(berganti nama menjadi Pena santri) Ponpes Modern Darusalam Pandeglang, kini bergiat di Komsas Gunung karang Pandeglang, juga Komsas Simalaba. Beberapa puisi telah dimuat media online, seperti Wartalambar.com dan Simalaba.com
Email : Saras19toca@gmail.com/saraswatikelopaksenja@gmail.com.

Tidak ada komentar