HEADLINE

10 Ribu Pasang Mata Hadiri Kampanye Edy-Pai


LAMPUNG BARAT - Kampanye dialogis yang digelar paslonkada 2017-2022 diusung Koalisi Lambar Berganti, Edy Irawan Arief (Edy)-Ulul Azmi Soltiansa atau Paisol (Pai) disapa Edy-Pai di empat titik zona II Belalau dan Balik Bukit, Minggu (5/2), disaksikan tak kurang 10 ribu pasang mata.

Di Kenali Belalau, sekitar 500 warga binaan politisi Partai Nasdem Erwin Suhendra yang juga anggota DPRD setempat itu, tampak serius mendengarkan pemaparan Erwin, bahwa pilkada adalah memilih pemimpin untuk Lambar, bukan anggota dewan.

Karenanya, Erwin meminta warga mencermati dan mempertimbangkan dengan hati nurani sebelum memantapkan pilihan. Erwin mengajak konstituen Partai Nasdem dan lima partai lain anggota koalisi bersatu padu memenangkan paslon nomor urut 2 Edy-Pai, meski di pekon itu sendiri ada calon lain dari pihak kompetitor.

Usai di Kenali, Edy-Pai menemui sekitar 3.500 konstituennya di kolam renang Way Sinda milik H. Khairul Zaman. Peserta renang yang datang dari berbagai penjuru Balik Bukit tersebut tumplek-blek memadati sekitar kolam menunggu Edy-Pai lebih dua jam pulang dari Kenali.
 

"Di Way Sinda, Edy-Pai tetap ditunggu peserta renang dan keluarganya yang ingin menyaksikan langsung paslon yang kerap dibusukkan lawan politiknya itu. Edy-Pai dipulihkan namanya oleh tokoh masyarakat Liwa Menu Sodakta yag menjelaskan bahwa Edy-Pai adalah Lambar asli," ujar jurubicara Edy-Pai, Andi Gunawan.

Pasalnya, Edy-Pai selalu di-black campaign oleh Bupati Mukhlis Basri, yang getol berkampanye untuk adiknya Parosil, cabup. Mukhlis mestinya mengambil cuti kalau mau berkampanye karena kapasitasnya selaku kepala daerah, tapi anehnya itu tak diakukan Mukhlis, dan panwas belum terlihat menegurnya.

 
 
Usai kampanye di Way Sinda, Edy-Pai menyapa keluarga besar asal orangtuanya di Pekon Sebarus. Sekitar 500-an warga hadir mendengarkn curahan hati (Curhat) Edy Irawan yang tersita banyak waktu menjelaskan ihwal asal usulnya dari Sebarus-Liwa, karena terus menerus dibusukkan lawan politiknya dikatakan bukan dari Lambar.

Terakhir, Edy-Pai berkampanya di hadapan 500-an warga Lingkungan Seranggas Pasar Liwa. Di wilayah domisili komunitas suku Jawa itu, Edy-Pai disambut kesenian kuda lumping. Edy-Pai berjanjji akan menyama ratakan pelayanan terhadap semua rakyatnya. Baik suku, agama, ras, dan profesi ketika nanti terpilih sebagaii bupati-wabup.

Tidak ada komentar