Puisi Karya Yulyani Farida
CERITA JUNI
Hai juni!
Apa kabarmu pagi ini?
Masihkah kau serupa gersang di musim hujan?
Coba tersenyumlah!
Urai segala resahmu pada rinai hari ini.
Ayolah Juni!
Tetaplah selaksa hujan di musim kering,
curah segala kesejukan,
siramilah perdu perdu yang mulai mengering.
Kuharap kau tetap serupa Juni yang mungkin dulu aku kenal.
Way Mengaku, 08 November 2016
HANYA SERUPA BUALAN RINDU
Ada semacam gema yang menggaung di ujung telinga,
terngiang hingga sudut selaput asa.
Kekata terlontar serupa badai,
tenggelam dan luluhlantakkan segala rasa yang terpatri di raga.
Jiwa yang terkoyak terombang ambing kian lara,
tepis rindu yang menggelora.
Way Mengaku, 08 November 2016
CINTA SEGITIGA LATIFA
Latifa!
Izinkanku merinai kisah cintamu yang menggelora di ujung senja.
Senyummu menyemai cinta di setiap langkah,
kekatamu yang indah merdu menebar pesona.
Tak jarang yang bisa mengelak dari tatapanmu.
Latifa!
Bisakah kau tepis sedikit pesonamu?
Agar tak banyak pria terjerat cintamu.
Way Mengaku, 11 November 2016
TERPIKAT TEMAN PACAR
Sampaikan salamku pada temanmu,
tak dapat tepis rasa kagum yang bergelayut di hulu dada.
Dia begitu yang perduli bukan kau yang abai.
Way Mengaku, 11 November 2016
Tentang Penulis:
Yulyani Farida, lahir dan besar di Lambar, ia menekuni puisi di Sekolah menulis Komsas Simalaba. Komsas Simalaba adalah sebuah wadah berkesenian para pemuda di Kabupaten Lampung Barat yang sehari harinya berprofesi sebagai petani kopi. Terbentuknya Komunitas ini sekaligus menandai bangkaitnya sastra kaum petani yang cukup produktife menghasilkan karya. Yulyani F, Sejumlah karyanya telah dipublikasikan di media www.wartalambar.com, saibumi.com dan www.lampungmediaonline.com.
Dari Redaksi:
Kami memberikan ruang kepada siapapun untuk berkarya. Bagi kami, kesusastraan nasional itu sesungguhnya adalah sebuah keberagaman; mulai dari sastra kaum pemula, sastra kaum tepi, hingga sastra kaum yg telah memiliki label nasional alangkah indahnya bila kita sepakat untuk dilihat secara bersama sama dan miliki tempat serta ruang yang sama pula untuk dihargai sebagai bagian dari corak warna dalam keberagaman. Sebab kita semua memiliki hak untuk hidup serta menemukan bentuk. Silahkan kirim karya anda ke email: riduanhamsyah@gmail.com atau inbox akun fb Riduan Hamsyah.
Tidak ada komentar