HEADLINE

Semarak Puisi Malam Minggu (Edisi ke-35)


SEMARAK PUISI MALAM MINGGU (edisi ke-35)


SENJAMU BERKAWAN LAUT TUHAN
Karya Anik Susanti

Ini hari sudah senja di usiamu Paman,
saling jabat tangan berkawan laut Tuhan
yang dalam, yang luasnya abadi
baka maknawi

Tulangmu tak bersahabat sama sekali
tapi begitu bijaksana berbunyi bel waktu
lalu engkau, tiba-tiba peduli derma
lebih baiknya lagi kerendahan hati
juga persiapan hakiki

Belajarmu, menyapa warna jendela mushola
membaca warta laut Tuhan
di keheninganmu yang lagi-lagi senja
mendadak rindu
pada semua milik-Nya
berwujud Tuhan

Sabar, menikmati udara yang baik-baik saja
kadang membuat tercekat sesak
Dia berhak
memanjakan juga menyusahkanmu,
dalam hikmah yang luas dan haq

Aku melihatmu tetap tersenyum,
mengajariku berbahagia
jadi milik-Nya

Gunungkidul, 21 Oktober 2016


MANIS MANTRA
Karya Anik Susanti

Ibu, rapal doa itu
manis matra me-langit
membatik dalam keindahan hidupku
kuas warna kasihmu cahaya pelangi

Anakmu yang lengah tiada berbalas
akan samudera, budi asih tiada berbatas
aku sempurna dalam bentuk cinta
tapi demi itu, kau lelah dalam renta

Kemana harus kuganti perjalanan ibu
mengantar napas hidup insan
ditukar napasnya bertaruh nyawa
sementara ikhlas tak terbilang harga

"Terima kasih, Ibu!"
"Terimalah maaf dariku!"

Gunungkidul, 21 Oktober 2016

Tentang penulis: Anik Susanti Pecinta sastra asal Yogyakarta. Bernama lengkap, ia bekerja Sebagai karyawati yang hobi menulis. Beberapa karya dalam antologi. Belajar sastra pada sebuah sekolah sastra KOMSAS SIMALABA. Karya Anik rutin dipublikasikan di www.wartalambar.com



SUARA SAHDU
Karya A Rifa'i

Nyanyian nan sahdu
iringan musik kian menusuk kalbu
terbuaiku hingga terlena
layaknya terpasung tiada daya.

Suaramu, tak henti 
tawarkan taman berjuta bunga
bersanding mahligai panorama berhias pelangi.

Decak kagum, terlahir dalam raga
jiwa nan hina tiada terasa
riwayat diri tak lagi kusadari
sedang sang kumbang telah lama dinanti.

Bahway 16 Oktober 2016.


BURUH TANI
Karya A Rifa'i

Terik mentari membakar kulit ari
keringat menggelinding di kening
imaji diuji oleh ganjen serangga nan menari di antara reranting.

Lunglai terasa
menapaki tebing nan dirimbuni rumput, ulat bulu pun andil.

Sebilah belati tak lepas dari genggaman
berteman ginjar bertali senantiasa melingkari leher ini
akan tetapi!
butir-butir buah tak jua menjumpai
menggerutu terlahir dalam hati
akankah derita berlalu senja nanti.

Bahway Lampung Barat 18 Oktober 2016.

Kutipan
"ginjar" sejenis keranjang yg terbuat dari rotan untuk memetik kopi dan di selempangkan di bahu/leher.


Tentang penulis: Nama Ahmad Rifa'i, Alamt Bahway, Kec Balik Bukit, kab Lambar
Profesi sehari hari petani di perkebunan kopi dan tergabung di komunitas sastra silaturahmi masyarakat lampung barat (KOMSAS SIMALABA). Beberapa karyanya dimuat di media online www.wartalambar.com. Akun fb Putra Bwi. Wa 085658985495



PERSAHABATAN
Karya Yenni Da 

Kubaca baris demi baris 
pesan dari langit.
Tertera indah di layar ponsel
manis di sudut bibir.

Selalu di setiap napasku
kau bisikkan kata
"Sahabat kau harus kuat"
membuat tangisan menepi.

Tak pernah ada ranjau
yang tak terlalui.
saat kita begitu dekat
untuk kasih sayang.

Sahabatku,
setiap detik kan kunanti
sapa lembut itu.
Selama sisa nyawa
sebab kau separuh napasku.

Way Tenong Lampung Barat,10 Oktober 2016.


PENARI
Karya Yenni Da

Gemulaimu lembut
menghipnotis banyak mata.
Gemuruh tepuk bersahutan
memberi harga indahmu.

Duhai gadis penari,
betapa sempurna Tuhan ciptakan.
Hatimu hanya menyenangkan
wajah-wajah yang sekarat.

Walau penuh cercaan
dan seribu hinaan.
Liukanmu dinanti
setiap senyum pengagummu.

Way Tenong Lampung Barat, 12 Oktober 2016.


POTRET KEHIDUPAN
Karya Yenni Da 

Wajah rapuh
letih berkerut
menyembulkan semburat perih
pada setiap keringnya.

Sosok di pinggir jalan 
dengan debu di keningnya.
Bibir nan memucat
terseok dalam dahaga.

O..dunia,
untuk siapa uang-uang itu kau buat?
bila lapar kian riuh
tubuh-tubuh bergelimpangan
dalam kenestapaan.

Way Tenong Lampung Barat, 21 Oktober 2016.

Tentang penulis: Yenni Da, Alamat:Mutar Alam, Kec:Way Tenong Lampung Barat.Tergabung di KOMSAS SIMALABA.



PESAN ANTA PENA
Karya Q Alsungkawa

Memeriksa desamu, dan menghitung butir-butir harapan. Pesan di bening tatapan, dari daun jatuh, hingga ingatan merantau ke balik terang.

Lalu menguncah catatan, mengkaji alamat kepulangan, tentang rindu pucuk-pucuk ilalang.

Maaf, hai, senyum di pelosok negeri!
Goresan pena, belum-

berbilah belati
dan
harus menghitung hari-hari.

Tetapinya, mimpi-mimpimu, adalah piutang sang penggenggam pena. Hijau daun, lumpur berbisa
juga
benang-benang kekunang, tentunya kerinduan
yang selayaknya menghuni kebanggaanmu.

Kebun Tebu, Lampung Barat, 19 Oktober 2016


MUARA CINTA
Karya Q Alsungkawa

Cinta-

di setapak Bunda.

Kebun Tebu, Lampung Barat, 21 Oktober 2016

Tentang penulis: Q Alsungkawa, Alamat Desa: Ciptamulya, Kecamatan: Kebun Tebu, Kabupaten: Lampung Barat. Q Alsungkawa tergabung di komunitas sastra di Lampung Barat (KOMSAS SIMALABA) Dan rutin mempulikasikan puisi-puisinya di media online www.wartalambar.com


Dari Redaksi:
Kami memberikan ruang kepada siapapun untuk berkarya. Bagi kami, kesusastraan nasional itu sesungguhnya adalah sebuah keberagaman; mulai dari sastra kaum pemula, sastra kaum tepi, hingga sastra kaum yg telah memiliki label nasional alangkah indahnya bila kita sepakat untuk dilihat secara bersama sama dan miliki tempat serta ruang yang sama pula untuk dihargai sebagai bagian dari corak warna dalam keberagaman. Sebab kita semua memiliki hak untuk hidup serta menemukan bentuk. Silahkan kirim karya anda ke email: riduanhamsyah@gmail.com atau inbox akun fb Riduan Hamsyah. (Salam Redaktur: Riduan Hamsyah).

Tidak ada komentar