HEADLINE

Universitas of Kentucky (UK) Amerika Serikat Mengelar Studi Banding di Pekon Tribudisyukur

TRIBUDISYUKUR, KEBUNTEBU - Universitas of Kentucky (UK) Amerika serikat, mengutus sembilan akademisi untuk melakukan studi banding ke Universitas of Lampung (UNILA) dalam rangka mempelajari strategi keberhasilan perkebunan, dan kehutanan program wana tani serta ketangguhan dan kesadaran masyarakat  terkait organisasi di antaranya  HKM, KWT, HPPH-L dan kelompok" tani yang bertempat di pekon tribudisyukur, kebun tebu, Lampung Barat, Kedatangan delegasi ini disambut Baik oleh pengurusan HKM, pengurus HPPH- L dan KWT di Balai HKM Center Tribudisyukur, Mereka yang hadir dari di dampingi oleh Zaenal abidin (Unila). Rabu (20/07/2016)

Tribudisyukur adalah salah satu desa yang dikelilingi oleh hutan Bukit Rigis di Lampung Barat. Desa yang dibangun oleh para pensiunan tentara dari Divisi Siliwangi itu memiliki catatan sejarah yang panjang. Dulu, pada tahun 1950-an, para pendiri  desa itu harus berjuang untuk membuka hutan, membuat sawah dan kebun, serta membangun sarana jalan.

Para pendiri Desa Tribudisyukur adalah eks-tentara pasukan Divisi Siliwangi yang melakukan program transmigrasi yang dilakukan oleh Tentara Nasional lewat program Biro Rekonstruksi Nasional (BRN). Program BRN merupakan wujud balas jasa pemerintah terhadap veteran perang kemerdekaan.

”Setelah ada izin sementara dari pemerintah kepada warga untuk mengelola areal hutan, sembilan tahun lalu, kami bisa berkebun dengan tenang, Mulai saat itulah warga mulai merasakan pentingnya menjaga hutan. Karena kami menjaga hutan, Pemerintah Daerah Lampung Barat memberikan kompensasi kepada kami untuk mengolah hutan menjadi Hutan kemasyarakatan" , kata Iyan nurdiansyah (boyon sapaan akrab) Selasatu  pengurus Hutan Kemasyarakatan (HKM) dan Pendiri HPPH-L di Tribudisyukur.

”Sudah banyak dari beberapa daerah di Indonesia yang studi banding ke sini. Bahkan, beberapa peneliti dari luar negeri seperti jepang, amerika, itali, Afrika, kenya, australia dan Jerman  juga sudah pernah datang ke desa kami, dan hari ini kita kedatangan tamu para akademisi dari Universitas of Kentucky (UK) ” ujarnya.

Karena keberhasilannya menerapkan program HKM, akhir Mei 2007 lalu Bupati Lampung Barat Erwin Nizar menyerahkan izin definitif pengelolaan hutan kemasyarakatan (HKM) 35 tahun ,  kepada Kelompok Tani Bina Wana, Desa Tribudisyukur. Kelompok Tani Bina Wana merupkan gabungan belasan kelompok tani yang ada di desa tersebut yang kemudian di bantu oleh HPPH-L dalam emflematasi kegiatanya di lapangan.

Di antaranya kegiatan HPPH-L  adalah  mencegah dan menanggulangi terjadinya penebangan liar di wilayah tribudisyukur dan sekitarnya, mencegah kebakaran hutan dan menanggulangi perburuan liar Dan menanam tanaman jenis kayu-kayuan dan tanaman serbaguna lainnya.

Penelitian lembaga ICRAF menunjukkan pelaksanaan program hutan kemasyarakatan Register 45-B di Desa Tribudisyukur telah mampu meningkatkan kemauan masyarakat menanam tanaman tanaman jenis kayu-kayuan dan tanaman serbaguna yang hasilnya menguntungkan masyarakat.

Selain itu, ada program HKM juga yaitu meningkatkan nilai lahan dan pendapatan masyarakat, meningkatkan investasi dalam penanaman pohon dan investasi lahan serta meningkatkan nilai jasa lingkungan dari sistem agroforestry.

Warga Tribudisyukur mengenal HKM dan agroforestry pada akhir tahun 1990-an. Dengan menjalankan program HKM dan mengenal sistem agroforestry kawasan Bukit Rigis yang semula rusak parah akibat illegal logging dan perambahan.

Sementara itu, di hutan lindung di lereng Bukit Rigis warga mendapatkan kompensasi mengolah lahan kritis. Lahan yang dulu kritis itu kini mereka ”sulap” menjadi perkebunan campuran (agroforestrya) dengan pohon kopi robusta sebagai tanaman utama. Di sela-sela kebun kopi petani juga menanam lada, pohon pisang, cempaka, kayu manis, kemiri, pinang, durian dan lain-lain. Di setiap kebun campuran harus selalu ada tanaman berbatang tinggi, sedang, dan rendah.

"Kalau secara kualitas, masyarakat tribudisyukur yang tergabung di HPPH- L (Himpunan Pemuda peduli Hutan dan lingkungan) cerdasnya sehinga penting sekali perhatian dari yang bersangkutan untuk melakukan pembinaan secara kelembagaan ujar Iyan nurdiansyah.

Sementara itu, menurut Oka fauzi zamil selaku pengurus HPPH-L, ada beberapa hal menarik yang perlu segera di perhatikan oleh pemerintah pusat untuk  tribudisyukur khususnya, salasatunya sarana dan prasarana pengembangan di HPPH-L yang masih sangat minim.

Jadi, kalau melihat semua kekurang di HPPH-L itu sudah sepantasnya pemerintah memberikan kontribusi nyata ke HPPH-L guna pengembangan di bidang kepemudaan dan lingkungan hutan yang ada di lampung barat pada umum nya. (M Andrean Saefudin - Koordinator Forum Mahasiswa Tribudisyukur)

Tidak ada komentar