HEADLINE

Puisi Puisi Malam Minggu (Edisi ke-17)



PUISI PUISI MALAM MINGGU KARYA ANAK LAMPUNG BARAT (Edisi ke-17)



MODERNISASI
Karya Ayu Purwaningsih

Mendekat tak masalah. Berteman tak perlu bermasalah
cinta yang termodifikasi dunia
bukan salah anak yang tak patuh
tapi memang sindikat fakta yang bodoh.

Modus dunia seakan terus merasuk ke jiwa
menjadikan bobrok mental iman
lagi lagi bukan salah anak yang tak patuh
apalah cara yang jelas

memberantas dunia hitam yang semakin istimewa
yang mau putih semraut
berlalu kembali hitam
pelindung t'lah musnah

anak hanya menangis
berharap belas kasih
Kembali, Pulanglah.
Mohonlah perlindungan kepada yang selalu jadi panutan

Karang Agung,10 Juni 2016

Tentang Penulis: Karya Ayu Purwaningsih baru mengenal dunia kesusastraan tetapi ia telah menghasilkan karya. Ayu juga sudah berani mempublikasikan sejumlah puisinya di media online. Ayu ingin lebih jauh memahami Sastra, ia kemudian bergabung menjadi anggota KOMSAS SIMALABA, sebuah kantung kesenian yang baru terbentuk di Lampung Barat.



MARHABAN YA RAMADHAN
Karya Fera Rifiqoh A

Lirihku semoga menjadi do'a
tangisanku semoga menjadi sesal
nafasku semoga menjadi tasbih
Harapanku semoga jadi kenyatan
resahku semoga menjadi jawaban
deritaku semoga menjadi kesabaran
pelitaku semoga menjadi impian

Kala kerinduan belumlah usai
kala. penghayatan dalam doa belumlah sempurna
manapak lajunya perjalanan yang tiada henti
kuingin kau basuh dalam. renungan
saat kau pancarkan cahaya dalam bulan nan mulia
memohon ampunan dalam sujudku yang panjang
ingin ku basuh semua noda dan dosa
ingin ku hempas semua kobaran emosi dalam dada
meluruhkan jiwa yang sarat dengan hasrat
tenggelam dalam tanggisan penuh sesal

Sebelas bulan bergelut dengan dunia
letih terasa jiwa dan raga
hambar hampa tanpa cita
kerontang kering bagai dahaga

Ia datang dengan cahaya
memberi kesejukan tanpa ujung
raga nan gersang menjadi suka cita
jiwa yang kosong menjadi bernyawa

Ramadan hadir dipelupuk mata
membagi cerita untuk semua
mengubah benci menjadi cinta
dan memberi hangat oada dinginya hati

Sumberjaya 8 Juni 2016

Tentang Penulis: Fera Rofiqo A adalah seorang administrator di group FB SIMALABA yang terkesan dengan dunia kesusastraan. Lajang yang juga berprofesi sebagai guru di salah satu sekolah di Kec. Sumberjaya ini active di Komunitas Sastra Silaturahmi Masyarakat Lampung Barat (KOMSAS SIMALABA) sebagai Pembina. Sejumlah puisinya telah dipublikasikan di media online.



PERCUMA
Karya Budi Heryawan

Kira-kira singkatnya begini,
kau harus bahagia,
meskipun tidak harus denganku.
namun kau juga, harus mengerti.

Aku benci kalimat ini.

Liwa, 09 Juni 2016

Tentang Penulis: Budi Heryawan tinggal di Bakhu, Batu Ketulis, Lampung Barat. Ia juga giat mengembangkan jiwa seninya serta active sebagai anggota KOMSAS SIMALABA.



BENANG PUTIH DI SAYAP MERPATI
Karya Nanang R

Selama ini kunanti
jawaban yang
kutitipkan di satu hati.

Masih banyak kata
yang belum sempat
saudara tepati.

Dari sini aku titipkan
benang putih
di sayap merpati
bukan maksud
menagih janji.

Palembang, 09 Juni 2016

Tentang Penulis: Nanang R saat ini mengikuti sekolah menulis di Komsas Simalaba. Sejak bergabung menjadi anggota KOMSAS SIMALABA Anang kini produktif menghasilkan karya-karya puisi.



TAK PERDULI
Karya Ining Rustini

Ragaku seakan mati
semangat tetap berdiri
tak perduli
ayunkan kali
tapaki jalan sepanjang hari.

Mata bagai buta
kutetap menata hati terbuka
dengan pandangan jernih
keindahan diraih.

Sayatan-sayatan lukai asa
aku tak akan putus asa

KSA, 9 Juni 2016

Tentang Penulis: Ining Rustini lahir di Majalengka-Jawa Barat, saat ini ia tingga dan bekerja di BMI Saudi Arabia. Ining rustini menulis sejumlah karya sastra diantaranya puisi cerpen dan Novel, sejumlah karyanya telah diterbitkan.



SUBUH
Karya Diah Febriani

Bias rindu terbawa
di tiap tetes wudhuku
bertemu padaMu di sujudku
memohon ampunanMu

Fajar Bulan,10 Juni 2016

Tentang Penulis : Diah Febriani tinggal di Puralaksana, Kecamatan Way Tenong, Lampung Barat. Saat ini menekuni dunia sastra dengan bergabung menjadi anggota Komsas Simalaba.



SAJAK HUJAN
Oleh Yulyani

Guyuran hujan seketika hentikan langkah
tuk kunjungi pusaramu
hujan yang begitu deras membawa larut dalam kerinduan.
Rindu sesosok lelaki membayang.

Ingat ku akan mimpi semalam
hadirmu membawaku terpaku dalam angan.

Sejenak kutitip doa di setiap tetes air
agar berikan kesejukan di alam sana
selalu tenang bahagia
hingga bertemu di akhir masa.

Way Mengaku, 04 Juni 2016

Tentang Penulis: Yulyani. Tinggal di Jln. raden intan Way mengaku liwa lampung barat. Selain berwira usaha Yulyani juga aktip sebagai sekretaris Komsas Simalaba.



FATWA PUJANGGA
Karya Naz Elhadzaq

Kurangkai kata jadi aksara
kujunjung cinta bernada sastra
kulukis mesra berkidung cinta
berirama bahagia dalam jiwa.

Oh, jiwa asmarandana kidung dalam cinta
fatwa pujangga hias alam nirwana.
Puspita dalam jiwa
sematkan dalam cinta

tinggi gunung setinggi cintaku
luas samudra hamparkan rasa rindu.
Gelora jiwa mengalir dalam berkarnya
semak rasa intip dalam balutan jiwa.

Lantunkan aksara penuh cinta
sang bidadari dalam fatwa.
Kicau burung mengiring rasa
bangkit kan gairah sukma dalam jiwa
untukmu puja berfatwa.

Pematang Liyu I, 10 juni 2016

Tentang Penulis: Naz Elhadzaq berkesenian di Lampung Barat bersama sejumlah seniman yang baru terbentuk dalam sebuah wadah Komsas Simalaba. Naz juga aktif dalam forum ini sebagai seorang coordinator divisi Publikasi dan Arsiparis.



GEMURUH BUMI
Karya Aan Hidayat

Mata ini silau akan permata
membius hati berangkara.

Segala langkah tuk lari
lalai akan nilai pekerti

bumi gersang penuh murka
bencana alam kian meronta.

Entah mengapa salah siapa
murka alam begitu cepat
porak poranda nyaris tanpa sisa.

Gunung Sugih, 10 juni 2016

Tentang Penulis : Aan hidayat tinggal di Gunung Sugih, Liwa. Selain bekerja sebagai seorang pengusaha mebel lelaki ini memiliki hobby memancing. Aan juga active berkesenian di KOMSAS SIMALABA sebagai wakil ketua



PERI KECIL
Karya Q Alsungkawa

Senyum si mungil
girang, di wajah cermin
saat balutan sutra
hiasi tubuhnya.

Wajah polos merona bahagia.

Sebidang tanah, tak membanding
tawa ceria si peri kecil.

Kado terindah
hanya di mata
bidadari kecilku.

Ciptamulya, 08 Juni 2016

Tentang Penulis: Q Alsungkawa, pujangga yang tinggal di Pekon Ciptamulya Kecamatan Kebuntebu, Lambar ini adalah ketua Komsas Simalaba.



GARUDA YANG CIDERA
Karya Titin Ulpianti

Garudaku kini tak setegap dulu
dia hanya terpaku membisu menahan sakit yang kian mengelu

Dia hanya bisa pasrah karna pilarya telah
ternoda oleh duri duri tajam yang bersemat bak sembilu mengikis nadi

Bagaimana garudaku  bisa terbang tinggi
bila pilar pancanya terluka  mampukah ia menembus  angkasa
kalau cidera ini tak disembuhkan oleh semangat patriot proklamasi

Sukau, 8 juni 2016

Tentang Penulis: Titin Ulpianti tinggal di Bandar Baru Kec. Sukau. Ia active di KOMSAS SIMALABA sebagai bendahara.


Dari redaksi:
Silahkan kirim karya puisi anda ke alamat e-mail riduanhamsyah@gmail.com atau inbox akun fb Riduan Hamsyah. Sertakan biodata. Nama asli penulis. Dan kosakata serta tanda baca yang baik dan benar, bila tidak mengikuti ketentuan ini maka karya tidak akan kami publikasikan..

Tidak ada komentar