HEADLINE

Puisi-Puisi Karya Q. Alsungkawa

Ilustrasi ;google
PUISI PUISI Q ALSUNGKAWA


RUMAH SARI RASA


Sore, hujan.
Bernafas jihad, di jalanan berliku
berpacu roda, berburu waktu.


Padat arus, tak menyurut
asa terbingkai setitik terang.


Tetiba di Liwa
senyum membuncah
di meja, hamparan hidangan
menanti gigi mendendam tulang
saat azan berkumandang.


Sendok garpu bertalu
riah suasana buka bersama.


Ada mesteri di balik tatap
menabir misi
di sela bungkam.
Liwa 18 Juni 2016


RUMAH BUNDA


Ruang Televisi makin ceria
saat keluarga bermajelis
serbaneka canda tersaji
dari kabar yang digeluti.


Malam ramadhan
mengikat berkah
dari bahagia yang terberai
oleh domisili dan jarak.


Menggunung kebekuan
dari rindu perpaduan,
mencair di ruang sederhana.


Sebelas bulan, hanya bersua antar suara
dari seberang, dan berkata.


Kita akan cerita tentang
air mata.


Ciptamulya 16 Juni 2016


NAFKAH DAN RESIKO


Pagi bareng licin
bertengkar, ketika roda menggilas
raungan mesin, menjinak
jalanan menanjak
pergulatan yang membelai otot.


Tetibanya di ladang
ranum merah buah kopi
menyeka tetes peluh
di pagi serupa.


Jelang siang, letih kantuk menyapa
satu sak terpenuhi
buah tangan dari ladang.


Tertegun sejenak
saat beban tak tergoyahkan.


Tentunya exstra lebih
memeras daya di sela lapar.


Ciptamulya, Kebun Tebu 16 Juni 2016


BUTIR AIR MATA DI PUSARA


Sore di pusara
kunjungan pada ayah
rangkaian bunga bertali do'a, alakadar buah tangan
dan biji hati.


Ayah, apa kabar di pembaringan?


Ayah tidaklah mati
ragamu memang terkubur
dan lapuk dimamah usia.


Tetapi jiwamu di sini.
Di nadiku ini
di biji kepalaku.


Ayah, ragamu menjelma nisan
kubasuh di genangan air mata.


Ciptamulya 15 Juni 2016

TETAWA DALAM GELAP


Bising gelas dan sendok,
di ruang tengah,
suasana bersantap
yang ceria.


Tetiba gulita meliputi ruang,
gelak tawa pecah
serta-merta kala tangan-tangan jahil
beraksi, mencuri piring hidangan
dan ironisnya lagi
pertukaran piring yang memuat sambal terasi.


Sebagian sibuk
mecari suluh
dan bertanya, di mana letaknya
celetukan si bungsu bikin tambah semarak
kala berucap
tuh di situ, di alfa.
dekat Palembang.


Ciptamulya 15 juni 2016
.

Tentang Penulis: Q alsungkawa tinggal di Pekon Ciptamulya Kec. Kebon Tebu Lampung Barat. Ia aktif berkesenian di Komsas Simalaba sekaligus menjabat sebagai ketua. Alsungkawa bersama teman temannya di Komsas bertekad untuk memajukan dunia berkesenian kreatif di Lambar. Ia juga mengajak teman teman sastrawan dan para calon sastrawan di Lampung Barat agar tidak bergantung pada daerah lain dalam publikasi karya sehingga sejumlah pecinta sastra yang tergabung dalam Komsas Simalaba ini bisa terus tumbuh dan terus berkarya dengan tidak mengemis agar dapat dipublikasikan Koran Koran Jakarta yang menuurut hemat mereka tidak pernah toleran terhadap kaum pemula.

Tidak ada komentar