HEADLINE

Nelayan Pesibar Diklat Sektor Kelautan

Ilustrasi Alat Tangkap Ikan Gillnet
PESISIR BARAT - Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan, Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan Tegal (BP3T), bekerjasama Dinas Peternakan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) menggelar pelatihan pembuatan alat tangkap gillnet dan pelatihan perawatan dan perbaikan mesin kapal perikanan bagi nelayan, Senin (9/5/2016), di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pelabuhan Kuala Stabas Kecamatan Pesisir Tengah Krui.

Ketua Tim BP3T, Kustanto, mengatakan pelatihan tersebut dilaksanakan dalam rangka mendukung dan mengantisipasi dampak Permen Kelautan dan Perikanan No. 56/2014 tentang Penghentian Sementara (Moratorium) Perijinan Usaha Perikanan Tangkap di wilayah pengelolaan perikanan (WPP) NKRI No. 57/2014 tentang Perubahan Kedua Atas Permen KP No. 30/2012 tentang Usaha Perikanan Tangkap di WPP NKRI No. 1/2014 tentang Penangkapan Lobster, Kepiting dan Rajungan, serta No. 2/2015 tentang Larangan Penggunaan Alat Penangkapan Ikan Pukat Hela (Trawl) dan Pukat Tarik (Seine Nets) di WPP NKRI.

"Sebanyak 60 peserta pelatihan dibagi dua kelompok dalam mengikuti dua program pelatihan, dengan peserta berasal dari para  nelayan perwakilan se-Kabupaten Pesibar yang sudah terdaftar di dalam kelompok yang tergabung dengan koperasi yang didirikan khusus untuk para nelayan yang ada," jelas Kustanto.

Ia menerangkan, pelatihan terhadap pelaku perikanan dan kelautan terdiri atas pelatihan perawatan, pengoperasian alat penangkap ikan dan perbaikan mesin kapal sebagai mata pencaharian bagi nelayan yang tersebar di 11 kecamatan di Pesibar yang ramah lingkungan.

"Materi yang disampaikan dengan perbandingan teori 30 persen dan praktek 70 persen, sehingga diharapkan melalui pelatihan ini para kelompok nelayan di Krui Pesisir Barat meningkat produksi hasil tangkapannya karena telah memperoleh pemahaman dan pengetahuan baru tentang teknik pengoperasian alat tangkap gillnet dan perawatan mesin kapal," jelasnya.

Selama ini penentuan daerah penangkapan, para nelayan berpedoman dan mengandalkan naluri (insting) mereka saja. Selain itu mereka juga akan memahami bagaimana cara pengoperasian alat tangkap gillnet yang baik. Namun dari materi yang diajarkan tersebut telah mewakili kebutuhan atau pengetahuan dasar bagi para nelayan untuk beroperasi dengan menggunakan alat tangkap gillnet.

"Pelatihan ini akan dilaksanakan selama satu pekan, dengan harapan pelatihan itu bisa memberikan pengetahuan yang bermanfaat bagi para nelayan dan 60 peserta yang mengikuti bisa kembali membagi pengetahuan yang diperoleh kepada nelayan lainnya," pungkasnya.

Sementara Kepala dinas Peternakan, kelauatan dan Perikan Pesibar Syaifullah berharap nelayan peserta pelatihan bisa proaktif dan bersemangat mengikutinya, antusias dan kerjasama yang baik dalam kegiatan praktek pembuatan alat tangkap perlu dijalin.

"Saya mengharapkan kegiatan ini tetap berkesinambungan agar para nelayan mendapatkan inovasi baru untuk meningkatkan produksi perikanan tangkap sehingga dapat mensejahteraan kehidupan nelayan itu sendiri," pungkas Syaifullah. (wartalambar.com | aga)

Tidak ada komentar