HEADLINE

Advokasi Percepatan Pencapaian Program Gizi

LAMPUNG BARAT – Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Barat (Lambar) menggelar advokasi percepatan pencapaian program gizi menghadirkan narasumber dari Kementerian Kesehatan diwakili Kasubbid Penanggulangan Masalah Gizi Ditjen Gizi Masyarakat Dr. Marina Damayanti, M.Km di Aula Kagungan, Rabu (25/5/2016), tentang strategi penyelamatan 1.000 hari pertama dalam kehidupan.

Tampak hadir Wakil Bupati Drs. H. Makmur Azhari, Kadis Kesehatan Lampung DR. dr. Hj. Reyhanna, M.Kes diwakili Ali Rahman, SKM, Ketua TP PKK Dra. Hj. Helwiati Komaladewi Mukhlis, Ketua Darma Wanita Persatuan Yulita Nirlan, para camat, kepala satker, direktur RSUD Alimuddin Umar, kepala dan UPTD puskesmas se-Lambar.

Wabup Makmur Azhari mengatakan, gizi merupakan unsur penting bagi tumbuh kembangnya sumberdaya manusia yang berperan menentukan kualitas. Karenanaya, kata dia, kurang gizi dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan, menurunkan produktivitas, menurunkan daya tahan tubuh, kesakitan hingga kematian.

”Dengan kegiatan ini saya harapkan, agar para peserta bisa mengikuti kegiatan dengan baik dan diterapkan di Lambar sehingga kasus kekurangan gizi dan gizi buruk tidak ada lagi, dengan cara memberi penyuluhan pentingnya 1000 hari pertama dalam  kehidupanuntuk membentuk manusia yang cerdas kepada masyarakat baik ibu hamil dan calon ibu hamil hingga kepelosok desa,” ungkap Makmur.

Sementara Kadis Kesehatan Akmal Abdul Nasir, SH, MM, mengatakan SDM dengan gizi yang baik merupakan aset terbesar bagi bangsa.

Dia menjelaskan, berdasarkan riset kesehatan dasar tahun 2013, balita pendek 19,2% dan balita kurus 6,8%. Dan hasil pemantauan standar gizi tahun 2013, Lambar menunjukan balita gizi buruk 8,9%, gizi kurang 10%, balita gizi baik 72,5%, gizi lebih 8,6%. Sementara hasil PSG 2013, balita sangat pendek 18,7 %, pendek 15,9%, balita tinggi normal 65,4%.

Kemudian, bayi sangat kurus 4,8%, bayi kurus 6,9%, bayi normal 66,6%, dan balita gemuk 21,7%. Dari hasil riset kesehatan dasar dan PSG menunjukkan masih banyaknya yang perlu dilakukan untuk Lambar yang sehat.

“Untuk mencapai semua itu, perlu menjadi perhatian pemerintah sehingga dibutuhkan dukungan semua pihak untuk mengentaskan kekurangan gizi yang ada di Lambar,” pungkas Akmal. (aka)

Tidak ada komentar