Terkait Untuk Lahan RS Sai Batin Harus Berembuk
Pesisir Barat - Terkait pernyataan Gubernur Lampung, Sjachroedin ZP, dalam acara pelantikan pejabat struktural eselon II Kabupaten Pesisir Barat (KPB) beberapa hari lalu, yang menjelaskan jika masyarakat sudah siap menghibahkan lahan seluas 40 hektare lebih, maka dirinya pun siap menggelontorkan dana untuk pembangunan rumah sakit umum diwilayah KPB. Hal itu disambut baik oleh para tokoh yang ada diwilayah KPB, karena banyak menilai KPB adalah kabupaten baru yang pastinya membutuhkan banyak perjuangan untuk dapat terus melakukan pembangunan, dan dengan adanya rumah sakit maka masyarakatnya juga bisa merasakan sehat yang baik, yang dengan masyarakatnya bisa sehat maka upaya atau perjuangan untuk melakukan pembangunan yang merata dapat terwujud.
Demikian dijelaskan salah seorang tokoh masyarakat di KPB yang tinggal di Kecamatan Karyapenggawa, Ali Mukhsin, ketika dikonfirmasi wartawan koran ini, Minggu (28/4), untuk saat ini dipastikan sulit bahkan mungkin tidak ada masyarakat yang siap untuk menghibahkan tanah dengan luas 40 hektare lebih untuk lokasi pembangunan rumah sakit umum. “Jika di zaman orde baru bisa sangat mudah untuk bisa memperoleh lahan hibah yang sedemikian luasnya. Tapi untuk saat ini, masyarakat kita sudah cukup pintar dengan terus berkembangnya zaman yang semakin modern dan itu bisa membuat semakin susahnya masyarakat untuk bersedia menghibahkan tanahnya,” ujar Ali Mukhsin.
Menyikapi permasalahan siapa yang siap menghibahkan tanahnya, menurut Ali Mukhsin, sebagian besar tanah di wilayah KPB adalah tanah adat. Artinya, dalam hal tersebut agar tercapainya keinginan untuk tersedianya atau siapnya lahan hibah untuk pembangunan rumah sakit umum, para sai batin yang diwilayah pesisir harus melakukan duduk bersama untuk memusyawarahkan siapakah dan dari mana kah sai batin yang siap untuk menghibahkan tanahnya hingga seluas 40 hektare. “Bahkan mungkin meski dengan telah dilakukannya para sai batin ini duduk bersama, tidak ada satupun sai batin yang siap menghibahkan tanahnya. Terkecuali dengan sistem ganti rugi,” lanjut dia.
Masih kata Ali Mukhsin, untuk di Kecamatan Karyapenggawa sendiri, pihaknya siap memotori untuk mengumpulkan para sai batin dan bermusyawarah terkait lahan tersebut. Dengan harapan agar lahan untuk pembangunan rumah sakit umum segera tersedia dan gubernur dapat secepatnya menepati janjinya untuk menggelontorkan sejumlah dana untuk pembangunan rumah sakit umum yang pada saat sambutannya hingga milyaran rupiah. “Maka dari itu, akan lebih baik lagi jika ini dapat terlaksana secepatnya, karena memang bagaimanapun juga keberadaan rumah sakit di KPB sendiri sangat diperlukan demi kesehatan masyarakatnya sendiri,” tutup Ali Mukhsin. (nov)
Tidak ada komentar