HEADLINE

Pulahan Siswa Gelar Unjuk Rasa Tuntut Kepsek Diganti


Lampung Barat – Puluhan siswa-siswi SMAN 1 Pesisir Selatan Kabupaten Lampung Barat (Lambar), melakukan aksi unjuk rasa di halaman sekolah setempat sebagai rasa protes siswa untuk menuntut kepala sekolah setempat, H. Widodo, S.Pd., M.M., agar dapat segera berhenti menjadi kepsek. Pasalnya, kepsek setempat dinilai tidak familiar, terbuka, dan tidak mendukung semua tuntutan siswa-siswi setempat, Senin (22/4) sekitar pukul 10.00.

Dalam aksi unjuk rasa yang di lakukan siswa-siswi kelas XI tersebut juga sempat menuliskan tuntutan siswa dengan menggunakan kertas karton, dengan aksi tuntutan salah satunya yakni agar kepsek segera diberhentikan dan pelantikan kepsek di tunda. Salah seorang siswa kelas XI yang enggan di sebutkan namanya mengaku pihaknya bersama rekannya melakukan aksi tersebut memang baru pertama kali di lakukan hal itu karena siswa sudah merasa lelah dengan kinerja kepala sekolah tersebut. "Kami melakukan aksi ini bukan semata hanya untuk mencari sensasi saja, melainkan kami memiliki alasan tersendiri, selain itu tuntutan kami juga bukan hanya satu melainkan banyak dan itu tidak juga di gubris oleh kepsek setempat. Sementara, pihak OSIS serta siswa kelas XI ini pun sudah berdasarkan kesepakatan melakukan aksi ini dan tentunya masih ada keinginan seluruh siswa kepada kepsek," jelasnya.

Terpisah Ketua Komite SMAN 1 Pesisir Selatan, Syahdati, menyampaikan ini merupakan permasalahan intern sekolah dan akan di selesaikan di sekolah, karena pagi ini (kemarin) pihak Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan (Disdik) kecamatan tersebut, dewan guru serta Kapolsek setempat sudah melakukan rapat mengenai permasalahan itu. Artinya, dikhawatirkan para siswa terpengaruh oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dengan menggelar aksi unjuk rasa walaupun hanya bersifat kecil atau tidak ramai, dan untungnya siswa tidak melakukan aksi brutal di sekolah serta dewan guru pun sudah berusaha mereda masalah tersebut. "Memang sebelumnya, sekitar 35 siswa serta OSIS setempat telah membuat surat pernyataan untuk melakukan aksi ini dan mengharapkan kepsek setempat di berhentikan, hal itu berdasarkan adanya tuntutan siswa sebanyak 17 poin yang kesimpulannya menuntut agar kepseknya diganti. Sebagai komite sekolah tentunya mengharapkan agar siswa kita dalam melakukan kegiatan belajar dapat kondusif. Selain itu, ini juga sudah di laporkan ke pihak Disdik, agar bagaimana solusinya. Dan hari ini (kemarin) pihak UPT Disdik sudah melakukan rapat dan meninjau kegiatan siswa tersebut dan di harapkan berjalan kondusif," katanya.

Dijelaskan, terkait hal itu pihaknya berharap kepada siswa agar tidak melakukan tersebut, dan hingga kini pihak sekolah masih mempelajari dan membahas kepada para siswa mengenai keinginan siswa untuk di tindak lanjuti kembali. "Pihak sekolah saat ini masih melakukan pendekatan kepada siswa dan mempelajari permasahannya hingga siswa sampai melakukan aksi tersebut, dan untuk saat ini belum ada kesimpulan," imbuhnya.

Kepala SMAN 1 Pesisir Selatan, H. Widodo, S.Pd., menyampaikan bahwa mengenai hal itu bahwa pihak siswa menginginkan agar pelantikan kepsek yang rencananya akan di lakukan besok (hari ini) agar dapat di tunda dan kepsek dapat di ganti. Selain itu juga, alasan siswa melakukan ujuk rasa itu karena kepsek kurang familiar atau rasa kekeluargaan, teman, terbuka dan sebagainya. Hal itu tentunya pihak kepsek sebelumnya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan pendekatan kepada siswa dan sebagainya. "Terlepas dari di tunda atau tidaknya itu kan keputusan Disdik. Namun, yang kami sesalkan bahwa tindakan siswa hingga demikian tersebut jelas mengganggu pelajaran sekolah. Sedangkan, yang melakukan aksi itu rata-rata kelas XI sekitar tiga kelas. Tentunya, keinginan siswa tersebut harus ada musyawarah dengan pihak sekolah, makanya pihak UPT Disdik juga sudah melakukan pengecekan ke lokasi sekolah," jelasnya.

Sementara Kepala Disdik, Nukman, M.S., menjelaskan terkait hal tersebut pihaknya belum menerima laporan, baik dari pihak sekolah atau UPT Disdik selaku perpanjangan tangan Disdik. Meski demikian pihaknya akan tetap mendalami dari permasalahan itu, yaitu dengan melakukan pemanggilan terhadap kepsek, dewan guru, perwakilan siswa, dan UPT Disdik. "Dan jika memungkinkan untuk diganti, maka akan kita ganti, tapi yang perlu diketahui UN baru saja selesai dilakukan. Apabila kepseknya diganti lalu siapa yang akan menandatangani ijazah siswa yang akan lulus, karena nama kepsek yang sekarang sudah terdaftar bahwa dia yang akan menandatangani ijazah siswa kelas XII," pungkasnya. (nov)

Tidak ada komentar