HEADLINE

Si Jago Merah Lalap Satu Unit Rumah


Sabtu (23/2), tepatnya pukul 03.00, warga Pekon Sukabaru Kecamatan Waykrui Kabupaten Lampung Barat (Lambar) digemparkan dengan terbakarnya rumah salah seorang warga setempat yaitu milik Samsul Rijal yang disebabkan korsleting genset yang dinyalakan untuk menerangi rumah karena pada saat kejadian listrik masih dalam keadaan padam. Akibat dari musibah tersebut tidak satupun barang berharga yang bias diselamatkan dengan kerugian yang mencapai angka ratusan juta.

Demikian dijelaskan pemilik rumah, Samsul Rijal, ketika dikonfirmasi wartawan koran ini, menurutnya pada saat kejadian dirinya bersama keluarga masih dalam keadaan tidur pulas, namun ketika dirinya terbangun api sudah dalam keadaan cukup besar. Dan pada saat itu pula warga yang tahu akan musibah tersebut langsung berusaha menolong memadamkan api dengan peralatan seadanya. “Saat itu kami semua masih tidur nyenyak dan ketika kami sadar jika rumah kami kebakaran api sudah besar, warga langsung membantu memadamkan api dengan peralatan seadanya dengan mengambil air dari sumur dan hanya menggunakan ember,” ungkap Samsul.

Samsul menjelaskan api berhasil dipadamkan satu jam setelah kejadian meski hanya menggunakan peralatan seadanya. Sementara warga setempat kecewa dengan mobil pemadam kebakaran yang mengalami terperosok dijalan menuju lokasi kebakaran. “Mobil damkar yang standby di wilayah pesisir ini, tidak bias membantu memadamkan api karena terperosok saat akan menuju lokasi,” lanjutnya.

Masih kata Samsul, akibat dari musibah tersebut harta benda yang ikut terbakar yaitu kulkas, lemari yang berisi sertipikat rumah dan tanah, ijazah, surat nikah, uang sebanyak Rp14 juta, 20 Gram emas, ponsel sebanyak 6 unit. “Kerugian kami akibat dari musibah kebakaran ini mencapai ratusan juta rupiah, karena kondisi rumah setelah terbakar harus direhab total,” tandasnya.

Sementara Peratin Pekon Sukabaru, Haikal, menjelaskan untuk membantu meringankan beban korban musibah kebakaran itu, pihaknya bakal menggelar rapat dengan aparat pekonnya untuk memberikan sumbangan seikhlasnya, mengingat harta yang masih tersisa hanya pakaian yang masih menempel dibadan. “Sebagai bentuk kepedulian kita akan menggelar rapat dengan aparat pekon agar kita bias mengumpulkan bantuan seadanya,” terang Haikal.

Selain itu pihaknya juga telah melaporkan hal tersebut ke Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Lambar, agar piha korban juga dapat menerima bantuan dari pemerintahan. “Kami sudah melaporkan hal ini ke BPBD, dan mudah-mudahan korban bias menerima bantuan dari pemerintahan kabupaten,” tutup Haikal. (nov)

Tidak ada komentar