HEADLINE

Masyarakat Harapkan Rencana Bangun Bendungan Terwujud

Terkait rencana pembangunan Bendungan Waymahnai Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Lampung Barat (Lambar) yang sudah ada sejak tahun 1999 silam hingga kini belum ada kejelasan. Meski pengajuan proposal untuk pembangunannya telah dilakukan hingga tingkat provinsi, dan setiap dilangsungkannya Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan hal itu tidak pernah lepas sebagai prioritas perencanaan pembangunan.

“Bendungan Waymahnai dapat mengairi sawah seluas 900 Hektare lebih yaitu mulai dari Kecamatan Pesisir Tengah, Krui Selatan, hingga Kecamatan Pesisir Selatan, karena selama ini ketika musim kemarau sawah yang sedemikian luasnya mau tidak mau terpaksa dianggurkan, dan itu tentunya sangat disayangkan. Terkait hal ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 1970. Namun ketika saya menjabat peratin sejak 1999 hingga 2012 lalu, pengajuan pembangunan Bendungan Wamahnai tidak pernah tinggal, baik dalam musrenbang maupun melalui Kelompok Tani (Poktan),” terang Mantan Peratin Pekon Balaikencana yang menjabat sejak 1999 hingga 2012, Heri Satriadi Jaya, ketika dikonfirmasi wartawan koran ini, Minggu (17/3).

Heri menjelaskan, terakhir rencana tersebut masuk menjadi prioritas dalam musrenbang tingkat kecamatan yang digelar beberapa waktu lalu dengan dihadiri para anggota DPRD Lambar dari Daerah Pemilihan (Dapil) II yang mendapat respons bahwa para anggota DPRD tersebut siap untuk mendampingi agar harapan masyarakat sejak puluhan tahun silam itu dapat terwujud. “Kalau dalam Musrenbang mereka (para anggota DPRD) menanggapinya sesuai harapan yaitu berjanji akan terus mendampingi dan menggiringnya agar dapat segera terwujud, dan kami berharapnya apa yang telah diungkapkan para anggota DPRD itu dapat dibuktikan dengan berupaya keras untuk dapat mewujudkan harapan masyarakat,” imbuh Heri.

Terlebih, lanjut Heri, dengan telah lahirnya Kabupaten Pesisir Barat (KPB) yang jika Bendungan Waymahnai dapat terbangun hasil pertanian dapat menjadi salah satu unggulan. Artinya KPB dapat menjadi lumbung padi untuk wilayah Lampung, yang juga bukan tidak mungkin mampu menyuplai beras hingga tingkat nasional. “Kami sangat yakin dengan terbangunnya Bendungan Waymahnai bisa memicu KPB dikenal sebagai wilayah lumbung padi, karena untuk saat ini saja hasil pertanian untuk tiga kecamatan masih menjadi unggulan,” tutup Heri. (nov)

Tidak ada komentar