HEADLINE

Terbentuk, Pengurus KTNA Krui Selatan


Upaya peningkatan peran serta para petani dan nelayan dalam pembangunan di Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Lampung Barat (Lambar), Kamis (2/1), seluruh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) membentuk Kelompok Kontak Tani dan Nelayan Andalan tingkat kecamatan.

Kegiatan tersebut dilangsungkan di aula kecamatan setempat dihadiri oleh 10 Gapoktan dari 10 pekon di Krui Selatan. Dimana masing-masing kelompok mengirimkan tiga wakilnya yang meliputi ketua, sekretaris, dan bendahara. Tampak hadir Camat H.M. Danang Harisuseno, S.Ag., MH., Ketua KTNA Lambar Agus Iskandar, dan Kepala BP3K Krui Selatan Mas Arifin.

Danang mengatakan seiring dengan terbentuknya Kabupaten Pesisir Barat (KPB) 25 Oktober 2012 lalu, semua pihak dituntut berperan serta lebih giat lagi dalam mengisi pembangunan agar ketertinggalan di seluruh sektor dapat cepat diatasi. “Berbagai solusi di tempuh termasuk dengan dibentuknya Kelompok KTNA ini,” katanya.

Lebih lanjut Danang, mengatakan bahwa potensi yang ada di Krui Selatan pada khususnya banyak yang hingga kini belum tergali, terlebih masalah pertanian dan kelautan. Laut yang luas yang terbentang dari Pekon Walur hingga Mandirisejati merupakan salah satu mutiara indah yang sampai saat ini belum terlirik. Banyak hasil laut yang belum terolah dengan baik yang dapat dijadikan sebagai komoditi unggulan, disamping nantinya hal itu dapat menghasilkan PAD bagi pemerintah juga sebagai bahan masukan dalam penghasilan bagi masyarakat. Dalam bidang pertanian menurut Danang, juga masih banyak hasil pertanian yang belum terolah dengan baik. Itu dikarenakan berbagai kendala yang menghambat pola tanam, salah satunya tidak adanya irigasi yang mampu mengairi sawah secara optimal. Dari 435 Hektare sawah tadah hujan yang ada dikecamatan itu. “Ketika musim hujan air melimpah bahkan sampai banjir, sebaliknya ketika musim kemarau sawah kering kerontang. Untuk itu diperlukan suatu bendungan yang sanggup mengairi tanah seluas itu, dan sumbernya sudah ada yaitu Kali Waymahnai” pungkasnya.

Diakhir sambutannya Danang, mengharapkan kepada Ketua KTNA Kabupaten, aspirasi para kelompok tani tersebut yang intinya berbagai keluhan yang ada berkaitan dengan Bendungan Waymahnai yang hingga kini tidak kunjung terwujud untuk dapat segera terbangun, untuk dapat bersama-sama diperjuangkan sehingga selain untuk mengatur suplai air yang ada juga sebagai salah satu solusi untuk mengurangi dampak banjir yang selama ini kerap kali menjadi ancaman.

Sementara Kepala BP3K Kecamatan Krui Selatan Mas Arifin mengatakan bahwa sebenarnya gabungan kerlompok tani yang ada di Krui Selatan itu telah terbentuk sejak lama, dan hanya satu pekon yang belum membentuk yaitu Pekon Pemerihan yang diharapkan segera akan dibentuk. Dari masing-masing Gapoktan yang ada, Mas Aripin mengatakan bahwa kedepan harus lebih giat lagi dalam merancang berbagai program khususnya dalam bidang pertanian dan kelautan. Hendaknya setiap saat para Gapoktan tersebut berkoordinasi dengan penyuluh pertanian yang selalu setiap saat disebar yang nantinya akan dibahas dan diajukan ke tingkat kabupaten.

Disisi lain Ketua KTNA Agus Iskandar, dalam penjelasannya menguraikan tentang arti penting KTNA tentang peran sertanya dalam mendukung program pembangunan. “Sampai saat ini banyak sekali bantuan-bantuan yang tidak terserap kepada poktan karena di setiap daerah masih banyak yang belum terbentuk KTNA. Setelah terbentuknya kepengurusan KTNA di Krui Selatan  ini, kami akan berusaha sekuat tenaga  untuk mengusahakan terbangunnya Bendungan Waymahnai yang dapat dimanfaatkan untuk masyarakat petani pada khususnya,” jelas Agus.

Dalam diskusi pembentukan Pengurus KTNA Krui selatan terpilih Syarif Darmawan selaku Ketua, Sekretaris, Saukat Ali dan Zahlul Junaidi selaku bendahara. (nov)

Tidak ada komentar