HEADLINE

Sri Yanti Diduga Kabur


Terkait prihal Sri Yanti (28), Warga Pekon Waynapal Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Lampung Barat (Lambar), yang diberangkatkan oleh salah satu biro pencarian tenaga kerja keluar negeri pada tahun 2008 silam, yang hingga saat ini belum memberikan kabar kepada keluarga, bahwa pihak biro menjelaskan Sri Yanti kabur dari tempat dia di kontrak sebelum masa trainingnya habis, sehingga pihak biro yang seharusnya bertanggungjawab, tidak mengetahui keberadaan Sri Yanti.

Dikonfirmasi salah satu pihak biro penyaluran tenaga kerja wanita (TKW) ke Malaysia PT. Amestara Raya Corporation, Sulaiman, Senin (28/1), menjelaskan bahwa pada tahun 2008 silam memang benar, dirinya bersama rekannya melakukan pengrekrutan para calon TKW yang berasal dari wilayah pesisir salah satunya adalah Sri Yanti tersebut.

“Kami memang ditugaskan dari perusahaan tempat kami bekerja untuk mencari calon TKW ke Malaysia dan kami memiliki surat izin secara resmi baik PT. Amestara Raya Corporation serta dari dinas terkait. Kami juga melakukan dan mengurus keberangkatan para calon TKW sesuai dengan prosedur yang resmi dan jelas, seperti surat izin orang tua atau keluarga, peratin serta aparat lainnya, karena kami bertanggung jawab penuh kepada si calon pekerja,” jelasnya.

Mengenai Sri Yanti, warga Pekon Waynapal bahwa setelah keberangkatannya dari tempat pelatihan di Pekanbaru, menuju Malaysia, Sri pernah menghubungi nomor ponselnya, dia mengabarkan bahwa dia telah bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT). Dan dia menjelaskan jika ditempatnya bekerja tidak sesuai harapan lantaran majikannya. “Kemungkinan Sri tidak betah ditempat majikannya tersebut, sehingga dia mengatakan kepada saya bahwa ingin segera pindah dari tempat majikannya yang pertama, namun saya menyarankan untuk bersabar hingga enam bulan, setelah itu baru bisa di urus untuk dipindahkan ditempat yang lebih cocok dari sebelumnya. Setelah itu Sri tidak pernah menghubungi saya lagi hingga saat ini,” imbuhnya.

Lanjut Sulaiman yang merupakan warga Pekon Cahyakuningan, Kecamatan Ngambur, kemungkinan besar, Sri Yanti tidak bersabar dan kabur dari tempatnya bekerja, sehingga tidak diketahui alamat dan nomor yang bisa dihubungi. “Seharusnya dia menghubungi kami pihak biro ataupun nomor ponsel saya, karena nomor ponsel saya selalu aktif sejak tujuh tahun silam, karena seluruh TKW yang kami salurkan selalu mengirimkan kabar berita ditempat masing-masing bekerja. Sri Yanti ini tidak, dia tidak memberi kabar, sampai-sampai rekan-rekan yang bersama dirinya diberangkatkan sudah ada yang pulang ke Lambar dalam keadaan sehat dan membawa hasil ada juga yang meminta kontrak kerja awal diperpanjang. Berbeda dengan Sri ini yang hingga saat ini tidak memberikan kabar,” tandasnya. (nov)

Tidak ada komentar