Jeli Pilih Pohon Pelindung
Pemerhati lingkungan di Kabupaten Lampung Barat (Lambar) berdomisili di Liwa, Prasetyo, mendesak pihak terkait lebih jeli dan teliti menanam pohon pelindung. Sebab, menurutnya pohon pelindung sebaiknya yang bernilai produktif, ekonomis, meneduhkan, dan relatif kecil risiko bagi pengguna jalan dan atau pejalan kaki. “Jadi bukan sembarang pohon, fungsinya harus jelas. Bukan sebaliknya justru menjadi petaka,” ujar dia, Selasa (25/12).
Seperti diketahui, belum lama ini salah seorang pasien di rumah sakit setempat akibat tertimpa pelepah pohon palem di seputaran jalan raya jalur Liwa-Sukau. Meski sempat dirawat beberapa hari, korban akhirnya menghembuskan nafas terakir yang dipastikan penyebabnya setelah tertimpa pelepah palem itu tadi. Kalau demikian, pohon pelindung jenis ini, untuk kasus tersebut, sama sekali tidak ada manfaatnya dan jauh dari produktif.
Dijelaskan Prasetyo, sebaiknya pohon pelindung atau peneduh, sifat pohon berdaun rindang, relatif aman bagi pengguna jalan dan pengendara, produktif atau menghasilkan. Di beberapa kota di Lampung, sebut Prasetyo, dirinya melihat ada nilai tambah atas penanaman pohon pelindung tersebut untuk beberpa tahun ke depan.
Seperti pohon nangka yang ditanam di median jalan di Kota Bandarlampung, beberapa tahun lagi pasti akan mulai berproduksi. Buah nangka muda atau gori dijadikan sayur dan ketika tua atau matang enak dijadikan penganan namun tetap berfungsi pelindung atau peneduh. “Mungkin masih ada beberapa jenis pohon lain, tapi kalau palem hemat saya sama sekali tidak produktif dan terbukti berbahaya,” pungkasnya. (aga)
Tidak ada komentar