HEADLINE

Warga Waysindi Lestarikan Hadra

Hadra, yang notabene merupakan asli budaya Lampung kini telah banyak tidak lagi terlihat dalam masyarakat, terlebih dalam generasi penerus anak-anak muda. Namun tidak dengan yang terjadi pada masyarakat di Pekon Waysindi Kecamatan Karyapenggawa Kabupaten Lampung Barat (Lambar). Warga setempat, kini terus berupaya menumbuhkembangkan budaya hadra yang di pekon itu memiliki ciri tersendiri.

Di pekon tersebut terdapat dua kelompok pelestario hadra yang telah melakukan pelatihan selama dua, dimana pada Selasa (4/12) malam, komunitas tersebut menggelar syukuran atas selesainya latihan hadra tersebut.

Demikian dijelaskan warga setempat yang siap mendukung pengembangan budaya hadra, Dinuri, yang juga merupakan anggota DPRD Lambar, ketika dikonfirmasi wartawan koran ini. Kata dia, budaya hadra banyak tidak lagi terdengar di kalangan masyarakat. Padahal budaya tersebut merupakan budaya asli lampung yang patut dan perlu untuk kembali digalakkan dalam lingkungan masyarakat. “Di pekon ini kami para senior menginginkan agar ada generasi penerus tentang budaya hadra, mengingat ini sangat perlu dan penting untuk terus dijaga,” terang Dinuri.

Menurut Dinuri, sebelumnya hampir setiap tahun Pemkab Lambar, mengirimkan hadrawan di pekon itu ke Bandarlampung untuk mengikuti Festival Krakatau. Hasilnya pun hadrawan dari pekon tersebut mampu mengharumkan nama Lambar dengan keberhasilan meraih juara pertama di setiap tahunnya. Hal itu merupakan sebagai pembuktian bahwa di pekon itu budaya hadra masih terjaga dengan baik. “Saya sebagai perwakilan masyarakat di DPR akana berupaya agar budaya hadra yang dilengkapi dengan tarian pencak silat terus ditingkatkan dan akhirnya dapat mengikuti berbagai kegiatan yang dapat mengharumkan nama daerah baik tingkat, provinsi maupun nasional dan bukan tidak mungkin hingga mancanegara,” imbuh Dinuri.

Dinuri berharap agar hadrawan yang telah melakukan pelatihan selama dua bulan lebih itu sebagai generasi penerus hadrawan dipekon itu dapat terus mengembangkan gaya tabuh rebana yang dipekon tersebut memiliki cirri tersendiri. “Dipekon ini gaya tabuh rebananya berbeda dengan daerah lain, dipekon ini juga gaya tabuh rebananya dijuluki Hadra Ugan,” pungkasnya. (adv/nov)

Atraksi Hadrawan dengan tarian dari pekon tetangga Pekon Waysindi.

Atraksi hadrawan senior Pekon Waysindi dengan tarian saat melawan dari pekon tetangga

Hadrawan junior saat memasuki lokasi syukuran disambut dengan suguhan hadra dengan tarian.

Hadrawan senior, Dinuri bersama petinggi hadrawan Pekon Waysindi. Foto : Adv Novan

Tidak ada komentar