HEADLINE

Komisi C Nilai Distribusi Bantuan Lambat



Masyarakat Pekon Mandirisejati Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Lampung Barat (Lambar) yang mendapat musibah terjangan banjir akibat hujan deras beberapa waktu lalu mengeluh, pasalnya hingga kini bantuan yang tersalurkan dari dinas terkait masih cukup sedikit, yaitu sebanyak 150 Kg dan dibagi-bagi oleh masyarakat setempat dengan takaran hanya satu kilogram setiap kepala keluarga. Hal itu membuat anggota Komisi C dari DPRD Lambar, Dinuri, menilai penanganan oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) cukup lambat.

Demikian dijelaskan Dinuri, Kamis (13/12), dirnya menilai jika pendistribusian bantuan oleh pihak terkait terhadap korban banjir beberapa waktu lalu yang dirasakan masyarakat yaitu hanya berupa beras dan jumlahnya pun tidak terlalu banyak dengan hanya satu kilogram dari setiap kepala keluarga yang mendapat bantuan. “Bagaimana mungkin dari setiap KK bantuan yang diterima hanya beras satu kilogram,” jelas Dinuri.

Pihaknya yang prihatin dengan hal tersebut langsung mempertanyakan ke pihak terkait yaitu Dinsosnakertrans dan hasilnya pun menjelaskan jika hal tersebut telah diajukan ke Dinsosnakertrans Provinsi namun belum diketahui tindak lanjut dari ajuan tersebut. “Berdasarkan hasil konfirmasi saya dengan Kadis nya dia menjelaskan jika pihaknya telah mengajukan hal tersebut ke dinas ditingkat provinsi namun dia juga tidak tahu sudah sampai mana tindak lanjutnya,” urai Dinuri.

Dinuri juga sempat mempertanyakan tentang bantuan dari Pemkab Lambar yang diperuntukkan kepada korban banjir, namun sayangnya pertanyaan tersebut tidak mendapatkan jawaban. “Sayangnya pertanyaan saya tersebut tidak ada jawabannya,” lanjut Dinuri.

Menanggapi hal tersebut, Dinuri, menilai jika pihak terkait terkesan tutup mata dan enggan melakukan jemput bola dalam membantu masyarakat yang menjadi korban banjir. “Masa Cuma sebatas pengajuan saja, sementara tindak lanjutnya sama sekali tidak tahu. Dan dalam hal itu juga saya menilai jika mereka enggan jemput bola padahal itu demi masyarakatnya sendiri,” tutup Dinuri. (nov)

Tidak ada komentar