HEADLINE

Sumur Bor Solusi Atasi Kemarau

Ilustrasi

Seluas 453 Ha areal sawah tadah hujan di Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Lampung Barat (Lambar) yang notabene hanya dapat dimanfaatkan saat sawah berisi air atau musim penghujan alias sawah tadah hujan, sehingga hal tersebut membuat tidak maksimalnya hasil. Camat HM Danang Harisuseno, SAg, MH, menilai panen yang hanya sekali dalam setahun itu sebetulnya tidak maksimal dan membuat petani merugi.

Danang, ketika dikonfirmasi wartawan koran ini, Kamis (18/10), mengatakan dirinya memiliki solusi atas kendala dimaksud sehingga masalah air dapat teratasi, yakni dengan membangun sumur bor secara swadaya dan dikelola Kelompok Tani (Poktan) di beberapa titik masing-masing pekon. Sehingga petani dapat terus mengolah lahannya setiap musin tanam tiba dengan baik dan hasilnya pun dipastikan meningkat.

Namun, lanjut Danang, yang menjadi masalahnya adalah kesediaan petani tersebut melakukan swadaya menghimpun dana untuk pembangunan sumur bor tersebut. “Kita belum tahu apakan masyarakat bersedia atau tidak. Namun jika sawah-sawah itu ada sumur bor untuk mengatasi kekeringan, jelas itu sangat menguntungkan petani,” tambahnya.

Masih kata Danang, pihaknya akan melakukan koordinasi ke Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K) setempat untuk menindaklanjuti solusi tersebut. Selanjutnya, jika BP3K setuju pihak kecamatan akan memusyawarahkannya.

Danang berharap petani di Krui Selatan bersedia berswadaya yang diharapkan untuk pembangunan sumur bor di beberapa titik dimasing-masing pekon, mengingat manfaatnya tidak lain demi kesejahteraan masyarakat petani itu sendiri. (aga)

Tidak ada komentar