HEADLINE

Guru Pesantren Diduga Pacari Santri


Pesisir Tengah, WL - Salah seorang oknum guru Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Falah Kelurahan Pasar Krui Kecamatan Pesisir Tengah Kabupaten Lampung Barat (Lambar), yang diketahui berinisial FS (30) ditemukan berduaan dengan salah seorang santriwati kelas X Madrasah Aliyah (MA) Al-Falah yaitu AS (17) di salah satu ruangan lembaga pendidikan itu, Senin (21/5) sekitar pukul 01.00 Wib.

Merasa tidak terima dengan kejadian tersebut orang tua AS melaporkan FS ke kepolisian setempat.
Demikian dikatakan Pimpinan Ponpes Al Falah Nurhadi, kepada Warta Lambar, Minggu (3/6). Nurhadi membenarkan kejadian tersebut. kini menurutnya oknum guru itu telah ditahan di Rutan Krui, berdasar laporan orang tua AS ke polisi yang tidak terima dengan ulah oknum guru tersebut.

FS, yang baru tiga bulan mengajar di Ponpes tersebut  adalah guru yang mengajar Bahasa inggris.
Beberapakali kata Nurhadi, dirinya selaku pimpinan Pondok Pesantren menyarankan kepada FS agar membawa istri dan anaknya yang berada di luar daerah untuk  tinggal bersama di lingkungan Ponpes itu, “Maksud saya agar kejadian seperti ini tidak terjadi, agar dia bisa konsentrasi mengajar, namanya jauh dari anak istri takutnya ada apa-apa,” ungkap Nurhadi.
Kekhawatiran itu terbukti menjadi kenyataan dengan peristiwa itu, dari keterangan santri menurut Nurhadi, terungkapnya kejadian tersebut, karena  awalnya  santri Ponpes yang merasa curiga dengan kelakuan seorang santriwati  yang keluar dari kamar pondoknya tengah malam, dan kemudian mengikuti santriwati  tersebut hingga ditemukan sedang berduaan dengan seorang pria yaitu FS dalam salah satu ruangan Ponpes.

Nurhadi mengatakan  pada saat kejadian dirinya tidak berada di lokasi Ponpes, saat itu dirinya tengah memenuhi undangan pengajian di Bengkulu dan ketika kembali ke ponpes, ia baru mengetahui kabar tersebut.
Setelah mendengar kejadian itu, Nurhadi segera memanggil orang tua AS dan oknum guru tersebut. “Orang tua AS menerima anaknya dikeluarkan dari pondok, tetapi mereka tidak terima dengan perlakuan guru itu terhadap anaknya,” kata Nurhadi.

Menurut Nurhadi, Pihaknya  saat ini  telah  mengeluarkan guru dan santriwati tersebut. Perbuatan oknum guru tersebut membuat nama baik ponpes itu menjadi tercoreng. (nov)

Tidak ada komentar