HEADLINE

Situs Purbakala Perlu Perhatian Pemkab

Batukeulis, WL-Situs purbakala Batuketulis di Pemangku Limus Pekon Bakhu Kecamatan Batuketulis Kabupaten Lampung Barat

(Lambar), situs purbakala tersebut saat ini telah dinobatkan sebagai nama kecamatan akan tetapi keberadaannya hingga saat

ini belum mendapatkan perhatian serius dari pihak terkait.
Akibatnya, setiap warga yang berkunjung ke situs-situs bersejarah tersebut, acap kali kebingungan karena petunjuk jalan

telah banyak yang rusak. Ironisnya situs purbakala tersebut selain tidak terawat juga belum mendapatkan perhatian pihak

terkait. Hal tersebut dijelaskan Peratin Matnur, kepada Warta Lambar, Rabu (4/4), situs purbakala itu seharusnya mendapat

perhatian pihak terkait. Jika tidak dilakukan perawatan sejak dini akan mengalami kerusakan yang dilakukan oleh

tangan-tangan jahil yang tidak bertanggung jawab. Tanpa perawatan maksimal, tentunya fosil dan benda-benda bersejarah

lainnya mudah rusak.
Parahnya lagi, beberapa situs bersejarah tersebut sebagiannya telah habis dijarah tangan-tangan yang tidak bertanggung

jawab.
Masih kata dia, seharusnya jika pihak terkait ingin menjadikan Lambar menjadi kota tujuan pariwisata, semestinya lebih

mengutamakan aset-aset bersejarah bukan direpotkan dengan urusan politik semata.
Suatu hal yang justru lebih penting telah dilupakan, dengan maraknya pembangunan infrastruktur justru melupakan atau

cenderung membiarkan monumen dan peninggalan bersejarah, seperti batu ketulis dan yang lainnya. “Objek wisata peninggalan

purbakala yang berada pekon kami saat ini sudah tidak terurus, seharusnya peninggalan tersebut mendapat perawatan  oleh

pemerintah atau dikelola dengan maksimal,” tegasnya.
Terpisah Pekon Kubuliku kecamatan setempat, Romlan menambahkan, keberadaan situs batuketulis memang masuk dikawasan Pekon

Bakhu akan tetapi, sebagian terletak dipekonnya. Ironisnya disaat camat dijabat Haiza Rinsa, SH. perangkat  pekon mencari

situs tersebut menenukan kendala  berarti terutama medan jalan. Jalan menuju situs tersebut lebih kurang 6Km dari jalan

Jalur Sumberjaya-Liwa dan masih berbentuk tanah merah akibatnya disaat hujan turun kendaraan yang hendak menuju situs

tersebut cukup sulit. “Kami sebagai warga dan yang lebih dekat menuju ke situs tersebut mengharapkan pemkab meperhatikan

peninggalan masa lalu,” pungkasnya. (rom)

Tidak ada komentar