HEADLINE

Jalinbar Rawan Kecelakaan

Karyapenggawa, WL-Kondisi ruas jalan Jalur Lintas Barat (Jalinbar) yang merupakan penghubung Provinsi Lampung-Bengkulu,

tepatnya dari wilayah sepanjang jalan Pekon Tebakak Karyapenggawa hingga Lemong Kabupaten Lampung Barat (Lambar), mengalami

kerusakan yang cukup parah. Hal tersebut cukup dikhawatirkan pengguna jalan yang melintas  yang dapat berdampak pada

kecelakaan lalulintas serta menjadi kendala sulit jika melintas terutama kendaraan-kendaraan besar yang mengangkut barang

yang bermuatan berat.
Ketua Pakuyuban Persatuan Kendaraan Sehati (PKS) Lambar Edi Santoso, kepada Warta Lambar, Senin (2/4), mengatakan Jalinbar

merupakan jalan yang mengalami kerusakan yang cukup parah serta melewati medan yang cukup terjal, seperti tikungan yang

berbatasan langsung dengan pantai dan cadas. Cukup banyak terjadi kendaran yang melintas terutama truk pengangkut

barang-barang dengan skala besar dan berat mengalami hambatan yang cukup berarti seperti masuk lubang. "Kita bingung memilih

jalan yang bagus saat melintasi wilayah ini, karena banyak lubang yang dalam, apalagi mobil bermuatan yang lumayan berat,

jika salah membanting setir bisa-bisa mobil kita terbalik atau terperosok, selain itu juga yang menjadi kendala saat

melintasi tanjakan yang curam di wilayah Lemong, harus ekstra hati-hati, "ungkap Edi.
Edi menjelaskan, selain rusak dan berlubang, kondisi jalan juga cukup sempit sehingga jika pada saat dari arah berlawanan

dating truk yang berukuran sama besar harus salah satunya harus mengalah keluar dari badan jalan. akibatnya cukup banyak

terjadi lakalantas di wilayah sepanjang Jalinbar.
Kondisi Jalinbar yang menghubungkan Lambar dengan Bengkulu memiliki cukup banyak tikungan tajam dan tanjakan yang menjadi

beban para supir utamanya supir truk besar yang bermuatan hingga berpuluh-puluh ton. “Salah satu tanjakan yang cukup

ditakuti oleh para supir truk yaitu tanjakan Tebajabung yang terletak di Pekon Rataagung Kecamatan Lemong yang sudah cukup

banyak kejadian seperti mobil yang terbalik karena tidak kuat menanjak,” pungkas Edi. (nov)

Tidak ada komentar