HEADLINE

Pisang, Ikon Baru Kecamatan Ngambur

Ngambur, WL-Kecamatan Ngambur Kabupaten Lampung Barat (Lambar) sementara ini memang menjadi sentra tanaman dan buah pisang berkualitas, utamanya di sekitar lokasi transmigrasi lokal (translok) daerah tersebut. Meski tak ada data resmi ihwal jumlah produksi pisang dimaksud, namun ikon pisang kini melekat pada Ngambur selain sentra peternakan dan juga pertanian komoditas lainnya. “Kalau buah pisang, bermobil-mobil keluar dari Ngambur ini setiap hari,” ujar M. Rofi’i, warga SP-III kepada wartawan koran ini, Senin (6/2).

Sekadar diketahui, buah bernilai gizi tinggi yang merupakan sumber vitamin, mineral, dan karbohidrat tersebut dijadikan buah meja, sale pisang, pure pisang, dan tepung pisang. Kulitnya dimanfaatkan membuat cuka melalui proses fermentasi alkohol dan asam cuka. Daunnya dipakai sebagai pembungkus aneka penganan tradisional. Batangnya diolah menjadi serat untuk pakaian, kertas, dan dapat dijadikan makanan ternak ruminansia (domba, kambing) saat musim kemarau dimana rumput tidak/kurang tersedia. Secara tradisional, air umbi batang pisang kepok dimanfaatkan sebagai obat disentri dan pendarahan usus besar sedangkan air batang pisang digunakan sebagai obat sakit kencing dan penawar racun.

Syarat tumbuh pohon pisang di daerah dengan iklim tropis basah, lembab, dan panas, di daerah subtropis. Curah hujan optimal adalah 1.520–3.800 mm/tahun dengan dua bulan kering. Variasi curah hujan harus diimbangi dengan ketinggian air tanah agar tanah tidak tergenang. Tanaman ini juga dapat tumbuh di tanah yang kaya humus, mengandung kapur atau tanah berat.  Di Indonesia yanman pisang tumbuh di dataran rendah sampai pegunungan setinggi 2.000 meter diatas permukaan laut. (aga)

terbit 07 Februari 2012

Tidak ada komentar