HEADLINE

Hari Ini Komisi C-PU Hearing

Waytenong, WL-Komisi C DPRD Kabupaten Lampung Barat (Lambar), hari ini Senin (6/1), dijadualkan akan memanggil Dinas Pekerjaan Umum (PU), guna menanyakan ihwal temuan beberapa anggota Komisi C, antara lain H. Ulul Azmi Soltiansya, SH., Hj. SW Sundari, Dadin Ahmadin, Mirawati, Harun Roni, dan Sayoeti,  dalam kunjungan Komisi C tersebut ke Kecamatan Suoh dan Bandarnegri Suoh, Selasa-Kamis (31/1-2/2).

Dikatakan ketua Komisi C DPRD Lambar, H. Ulul Azmi Sholtiansya, SH., kepada Warta Lambar, Minggu (5/1). Keberangkatan pihaknya ke dua kecamatan tersebut terkait banyaknya pembangunan yang berasal dari APBN, APBD I, dan APBD II yang dinilai tidak adanya perencanaan terlebih dahuluoleh Dinas PU, sehingga tidak ada manfaat bagi masyarakat bahkan membuat perekonomian masyarakat semakin terpuruk.

Beberapa titik yang telah dikunjungi adalah, pelurusan kali waysemangka, pemangunan irigasi waysemangka di Pekon Gunungratu Kecamatan Suoh, irigasi wayharu di Pekon Bandaragung Kecamatan Bandarnegri Suoh, percetakan sawah serta pembangunan Puskesmas Pekon Srimulyo Kecamatan Bandaregri Suoh.

Dari beberapa item pembangunan yang menghabiskan dana cukup besar tersebut, bahkan terdapat beberapa diantaranaya yang kurang bermanfaat bagi masyarakat serta pembangunan yang asalan tanpa adanya perencanaan membuat bangunan yang baru selesai dibangun sudah banyak yang rusak. Bahkan tidak sedikit masyarakat mengeluhkan seperti pembangunan irigasi Wayharu tanpa adanya perencanaan yang matang membuat persawahan warga setempat kerap kebanjiran saat meningkatnya volume air Wayharu, sehingga bendungan yang dibangun tanpa perencanaan terlebih dahulu melihat dampak lingkungan dan manfaat terhadap masyarakat bukan bermanfaat namun malah membuat petani padi setempat gagal panen (puso). “Sejak dibangunnya, irigasi wayharu oleh Cv Taridon Jaya, senilai Rp 2.452.7666.000, tersebut tidak bermanfaat sama sekali bagi petani setempat, pembangunan irigasi tersebut hampir sama dengan pembangunan irigasi waysemangka dan normalisasi kali waysemangka,” ucapnya.
Lanjut dia, pihaknya cukup terkejut saat mengunjungi puskesmas yang dibangun di atas rawa, yang secara logika pembangunan tersebut memang tidak direncanakan terlebih dahulu, sehingga kultur tanah yang labil membuat bangunan tersebut sudah terlihat rapuh dan banyak pondasi yang telah patah.

Meski terlihat beberapa pekerja yang tengah menimbun sekeliling bangunan puskesmas tersebut,  namun akan lebih baik jika kedepannya ada dana yang mengalir untuk Lambar, direncanakan terlebih dahulu sebelum dibangun.  (nop)

 terbit 06 Februari 2012

Tidak ada komentar