HEADLINE

Menimbang (Calon) Nama Bandara Krui

Pesisir Tengah, WL - Jika tidak ada aral melintang, hari ini Rabu (28/9), Bandar Udara (Bandara)
Krui—berlokasi di Pekon Serai Kecamatan Pesisir Tengah Kabupaten Lampung Barat (Lambar)—diujicobakan ditandai terbang perdana menggunakan pesawat cassa berkapasitas 12 penumpang milik maskapai penerbangan Susi Air dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.

Bandara Krui, sampai saat ini belum memiliki nama. Karena itu beberapa tokoh pesisirpun bersamaan dengan penerbangan perdana tersebut mengusulkan kepada pemerintah agar bandara itu diberi nama tokoh atau yang ditokohkan masyarakat pesisir, tentu saja nama-nama yang berkaitan erat dengan Krui dan juga bandara dimaksud.

Sejauh ini, beberapa calon nama telah mengemuka seperti disampaikan H. Achmad Bangsawan Baskara, S.H., M.H.—widya iswara di Kejagung. Menurut pria kelahiran Pekon Penggawalima Tengah (Bandar) itu nama almarhum Anwar Yahya—mantan camat pertama Pesisir Tengah—layak dipertimbangkan masuk bursa
calon nama bandara tersebut.

Sebab, tandas dia, Anwar pernah menyandang predikat orang nomor satu di kecamatan tersebut dan mengerti betul situasi dan kondisi Krui ketika itu. “Hemat saya, tidak ada salahnya jika nama beliau masuk alternatif. Beliau pada zamannya merupakan orang nomor satu di daerah Krui,” ujar Baskara yang tak lain adalah menantau almarhum mantan camat Anwar Yahya tersebut per telepon, Senin (26/9).

Calon nama lainnya adalah mendiang mantan Bupati Lambar 2002-2007, Ir. H. Erwin Nizar T., M.Si. yang disampaikan tokoh Krui lainnya, M. Shufi Nu’man Affif—akrab disapa Dang Met. Menurutnya, mendiang Erwin Nizar adalah penggagas dibangunnya bandara tersebut ke pusat dan kemudian direspons positif oleh pemerintahan SBY.

Dijelaskan, salah satu alasan mendasar dibangunnya bandara itu, adalah mengentaskan semua marine product (hasil laut) pesisir, termasuk juga memfasilitasi pelancong yang berkunjung ke daerah paling barat di Provinsi
Lampung itu. Selain itu, bandara dimaksudkan juga sebagai media transit jalur evakuasi bencana tsunami. “Jaman mendiang Erwin Nizar, dulu ada program penanaman bunga yang sekarang tidak jelas lagi. Komoditas bunga ketika itu berorientasi ekspopr. Karena masa segarnya bunga tak tahan berhari-hari, maka jalan satu-satunya harus didukung prasarana bandar udara. Jadi ekspor melalui udara (pesawat terbang),” pungkasnya.

Pada terbang perdana ini, daftar nama-nama penumpang pesawat Susi Air dari Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta-Bandara Krui dijadualkan terbang pukul 9.00 dengan lama penerbangan sekitar 85 menit. Ke-12 penumpang tersebut, masing-masing Selamet D.W.—Direktorat Bandara, Arif Rahman—Direktorat
Bandara, Captain Win Winarso—Inspektur Kelaikan Udara, Captain Bonipal—Inspektur Kelaikan Udara, Nazaruddin Kiemas—anggota DPR RI/mewakili ketua MPR RI Taufik Kiemas—akan memberikan sambutan mewakili Komisi V DPR RI jika ketua komisi berhalangan, Drs. H. Dimyati Amin—Wakil Bupati Lambar, Didi Supriadi—Investor, Irfan Nuranda Jafar—Kontraktor, Oking Ganda Miharja—Sekpri Bupati Lambar Bidang Humas dan Hubungan Antarlembaga, Yesi Evawani—TP Sriwijaya, ditambah ketua komisi V DPR RI Yessi Mokoagow—menunggu konfirmasi.

Sekadar diketahui, surat izin ujicoba penerbangan Bandara Krui dipastikan sudah ditandatangani Direktur Bandar Udara Dephub, Jumat (23/9) lalu. Susi Air kini juga telah melayani rute penerbangan Mukomuko-Bengkulu setiap hari. (aga)

Rabu, 28 September 2011

1 komentar:

  1. Saya scara pribadi lebih stuju agar nama bandara trsbut d'beri nama Erwin Nizar, apalagi dia mrupakan sosok penggagas d'bangunnya bandara / yang punya inisiatif dlm pmbangunan bandara trsbut..
    mlalui SKH Warta mhon nama erwin nizar dpt d'prhitungkan dlm pmberian nama bndara.

    BalasHapus