HEADLINE

Guru Fiktif-Pemotongan Honor Terus Diusut

Balikbukit, WL - Dugaan guru fiktif dan pemotongan honor di MIN 2 Tanjungraya Kecamatan Sukau Kabupaten Lampung Barat (Lambar), terus diusut. Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksan Negeri (Kejari) Liwa, Triarso, S.H., menegaskan indikasi guru fiktif dan pemotongan honor dapat diusut pihaknya.

Ada indikasi dua persoalan itu mengarah praktik korupsi karena negara telah dirugikan. “Bisa diusut,” kata Triarso singkat, kepada wartwan koran ini di ruang kerjanya, Rabu (28/9).

Diketahui, beberapa nama yang tercantum pada permintaan honor guru tidak tetap (GTT) di sekolah tersebut diduga fiktif.

Keduanya, yakni Solihin dan Pernilita yang tertera pada permintaan honor GTT tahun 2010 silam. Sementara faktanya, kedua orang tersebut tidak ada. Hanya Solihin yang 2011 mulai masuk.

Selain itu, pernyataan tertulis salah satu GTT, Mail (37), mengaku jika honornya disunat hingga 50% lebih. Dalam pernyataan tertulis tertanggal 31 Mei 2011 itu, juga disebutkan jika Mail hanya menerima honor Rp400 ribu/bulan meski di dalam draf tertera honor Mail mencapai Rp1 juta lebih/bulan. Mail juga menyatakan jika besaran dana yang tertera dalam draf tidak sesuai dengan yang dia terima. “Itu terjadi sejak tahun ajaran 2009-2010 silam.”

Sementara dalam draf pemintaan honor GTT yang dikirim ke redaksi Warta Lambar, Senin (26/9), tertera jikan honor Mail Rp1.064.000/bulan. Draf tersebut ditandatangani Bendahara Pengeluaran Desi Arisandi tertanggal 6 September 2010 diketahui Kepsek Sunardi, S.Pd. (esa)

Kamis, 29 September 2011

Tidak ada komentar