Puskesmas Krui Butuh Mobil Ambulance
Jum'at, 09 September 2011
Pesisir Tengah, WL - Penggiat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Geshindo Lampung Barat (Lambar),
Rifasha, Kamis (8/9), mengatakan lebih dari satu bulan mobil ambulance Puskesmas Krui Kecamatan Pesisir Tengah rusak. Hal tersebut cukup mengganggu kelancaran pelayanan pihak puskesmas terhadap pasien dan memberatkan keluarga pasien.
Rifasha, menjelaskan bila ada pasien yang harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Liwa kerap kali mengalami keterlambatan karena pihak puskesmas harus meminjam ambulance milik puskesmas Karyapengawa atau Pulau Pisang. “Itupun kalau kendaraan tersebut tidak sedang dipakai. Bahkan terkadang
keluarga pasien harus rela mengeluarkan dana tambahan untuk menyewa kendaraan umum,” ujarnya.
Hal itu jelas tidak sejalan dengan program unggulan yang didengungkan pemkab agar masyarakat mendapat pelayanan berobat gratis dan prima. Kepala Puskesmas, dr. Edwin H. Maas, menjelaskan mobil ambulance milik puskesmas tersebut rusak berat dan sudah dikirim ke Dinas Kesehatan (Dinkes). Namun hingga kini tak kunjung diperbaiki. “Puskesmas Krui pernah dipinjamkan mobil ambulance oleh RSUD Liwa,” ujar Edwin.
Namun hanya diberikan selama sepekan. Kondisi itu cukup mengganggu kelancaran pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Pemkab Lambar melalui Dinkes diharapkan segera menanggapi dan mengatasi keluhan tersebut. “Hal itu menyangkut kepentingan masyarakat banyak diharapkan pemkab harus cepat tanggap,” pungkas Pasa. (Sul)
Pesisir Tengah, WL - Penggiat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Geshindo Lampung Barat (Lambar),
Rifasha, Kamis (8/9), mengatakan lebih dari satu bulan mobil ambulance Puskesmas Krui Kecamatan Pesisir Tengah rusak. Hal tersebut cukup mengganggu kelancaran pelayanan pihak puskesmas terhadap pasien dan memberatkan keluarga pasien.
Rifasha, menjelaskan bila ada pasien yang harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Liwa kerap kali mengalami keterlambatan karena pihak puskesmas harus meminjam ambulance milik puskesmas Karyapengawa atau Pulau Pisang. “Itupun kalau kendaraan tersebut tidak sedang dipakai. Bahkan terkadang
keluarga pasien harus rela mengeluarkan dana tambahan untuk menyewa kendaraan umum,” ujarnya.
Hal itu jelas tidak sejalan dengan program unggulan yang didengungkan pemkab agar masyarakat mendapat pelayanan berobat gratis dan prima. Kepala Puskesmas, dr. Edwin H. Maas, menjelaskan mobil ambulance milik puskesmas tersebut rusak berat dan sudah dikirim ke Dinas Kesehatan (Dinkes). Namun hingga kini tak kunjung diperbaiki. “Puskesmas Krui pernah dipinjamkan mobil ambulance oleh RSUD Liwa,” ujar Edwin.
Namun hanya diberikan selama sepekan. Kondisi itu cukup mengganggu kelancaran pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Pemkab Lambar melalui Dinkes diharapkan segera menanggapi dan mengatasi keluhan tersebut. “Hal itu menyangkut kepentingan masyarakat banyak diharapkan pemkab harus cepat tanggap,” pungkas Pasa. (Sul)
Tidak ada komentar