Jauh, Lokasi Terminal Dikeluhkan Pelajar
Selasa, 13 September 2011
Pesisir Tengah, WL - Pelajar tingkat SMP dan SMA sederajat di Kecamatan Pesisir Tengah Kabupaten
Lampung Barat (Lambar), mengaku cukup membutuhkan semcam tempat pemberhentian kendaraan angkutan anak sekolah, halte, di sekitar lingkungan sekolah tersebut. Itu mengingat jarak sekolah dengan Terminal Waybatu cukup jauh untuk dijangkau.
Itu dikatakan warga Pesisir Tengah, Hendra Ramadan, yang prihatin dengan kondisi tersebut, Senin (12/9). Warga berharap pemkab membangun semacam terminal di sekitar lingkungan sekolah di kecamatan setempat. Itu betujuan saat pulang sekolah para pelajar tidak kesulitan mendapatkan jasa angkutan. “Saat pulang sekolah para pelajar harus ke Terminal Waybatu untuk mendapatkan angkutan umum, padahal jarak yang harus ditempuh cukup jauh,” ungkap Hendra.
Masih kata dia, selain jarak tempuh yang cukup jauh juga cukup berisiko terhadap keselamatan di jalan mengingat padatnya kendaraan yang melintas dan para pelajar yang berjalan kaki menuju Terminal Waybatu. “Kendaraan dan pelajar sangat ramai, itu tentu kerap menimbulkan kecelakaan, karena kebanyakan dipesisir banyak yang belum mengerti aturan berkendara,” lanjut dia.
Masyarakat berharap pemkab merespons ihwal dimaksud agar pelajar, khususnya di kecamatan itu tidak lagi kesulitan untuk mendapatkan jasa angkutan umum. Lokasi sekolah tingkat SMP- SMA berdekatan. Dengan demikian akan lebih baik apabila pemkab membangun terminal bayangan. “Kami betul-betul prihatin dengan hal itu,” tutup Hendra. (nov)
Pesisir Tengah, WL - Pelajar tingkat SMP dan SMA sederajat di Kecamatan Pesisir Tengah Kabupaten
Lampung Barat (Lambar), mengaku cukup membutuhkan semcam tempat pemberhentian kendaraan angkutan anak sekolah, halte, di sekitar lingkungan sekolah tersebut. Itu mengingat jarak sekolah dengan Terminal Waybatu cukup jauh untuk dijangkau.
Itu dikatakan warga Pesisir Tengah, Hendra Ramadan, yang prihatin dengan kondisi tersebut, Senin (12/9). Warga berharap pemkab membangun semacam terminal di sekitar lingkungan sekolah di kecamatan setempat. Itu betujuan saat pulang sekolah para pelajar tidak kesulitan mendapatkan jasa angkutan. “Saat pulang sekolah para pelajar harus ke Terminal Waybatu untuk mendapatkan angkutan umum, padahal jarak yang harus ditempuh cukup jauh,” ungkap Hendra.
Masih kata dia, selain jarak tempuh yang cukup jauh juga cukup berisiko terhadap keselamatan di jalan mengingat padatnya kendaraan yang melintas dan para pelajar yang berjalan kaki menuju Terminal Waybatu. “Kendaraan dan pelajar sangat ramai, itu tentu kerap menimbulkan kecelakaan, karena kebanyakan dipesisir banyak yang belum mengerti aturan berkendara,” lanjut dia.
Masyarakat berharap pemkab merespons ihwal dimaksud agar pelajar, khususnya di kecamatan itu tidak lagi kesulitan untuk mendapatkan jasa angkutan umum. Lokasi sekolah tingkat SMP- SMA berdekatan. Dengan demikian akan lebih baik apabila pemkab membangun terminal bayangan. “Kami betul-betul prihatin dengan hal itu,” tutup Hendra. (nov)
Tidak ada komentar