HEADLINE

Diduga Fiktif, LSM Bakal Lapor

Batuketulis, WL

Poktan Harapan Mulia Pekon Batukebayan Kabupaten Lampung Barat (Lambar) yang sempat menerima bantuan sebesar Rp350 juta diduga kuat fiktif. Tak pelak beberapa penggiat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) kini tengah mengumpulkan data guna melaporkan poktan tersebut ke aparat penegak hukum.

Bantuan dimaksud guna pembangunan gudang unit pengelolaan pupuk organik (UPPO), pembangunan kandang 4M x 8M, pembelian 35 ekor sapi, dan pembelian satu unit sepeda motor roda tiga. Meski tersalur namun Peratin Murtoyo terkesan menutup-nutupi stuktur poktan itu.

Sementara dalam pengakuan tertulis dan rekaman oleh Kepala Tukang Kasim kepada beberapa penggiat LSM, masing-masing Forum Komunikasi Masyarakat Peduli (Formasi), Angkatan Bina Jati Diri (Abjad), Dan Komite Pemantau Pelaksana Pembangunan (KPPP), beberapa waktu lalu.

Dalam pengakuannya Kasim mengaku jika pekerjaan tersebut dikelola Peratin Murtoyo, semua pekerja termasuk Sutik yang disebut-sebut sebagai ketua poktan bekerja dan dibayar Murtoyo dengan upah Rp35.000/orang/hari selaku pembantu tukang. Sementara tukang Rp50.000/orang/hari.

Pengakuan Kasim tersebut diperkuat dengan sikap kurang ramah dari Sutik tatkala wartawan koran ini bermaksud mengkonfirmasi dugaan dimasud. Sutik 0terkesan menghindar. Terlebih Sutik tidak mengekui jika dirinya ketua poktan. “Saya bekerja kepada peratin dan saya tidak tahu ini miilik poktan apakah milik peratin,” ucapnya lantas beranjak pergi.

Dikonfirmasi terpisah, Minggu (4/9), Murtoyo tidak mengakui pengakuan dari Kasim. Menurut Murtoyo pengakuan tersebut hanya mengada-ada dan tidak ada kebenarannya.

Murtoyo memebantah bila poktan tersebut fiktif. Poktan tersebut, sambung Murtoyo, jelas dikelola oleh anggota poktan yang diketuai Sutik. Meski begitu Murtoyo tidak dapat menguraikan stuktur poktan dimaksud.

Terkait indikasi itu, Sekretaris Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Lambar, Asroni dan beberapa penggiat LSM, Zubadi—Abjad, Sahmin Ponaro—Formasi, Robert dan Herdi—KPPP akan melaporkan terkait penemuannya tersebut. “Kami masih mengumpulkan data yang akurat dan nantinya akan melaporkan kepada pihak terkait untuk mengusut kasus dugaan tersebut,” ungkap Zubadi mewakili rekannya. “(nop)”

Tidak ada komentar